Pada bulan Februari lalu, 14 mahasiswa lintas fakultas UGM menginisiasi program Kulik Tuntas: Kurikulum Lingkungan Berbasis Teknologi untuk Penyandang Disabilitas. Puluhan mahasiswa tersebut merupakan sebuah tim bernama Gamateli (Gadjah Mada Team for Environmental Issues) yang dipimpin oleh Aryanta Adri Herlangga (Teknik Sipil Angkatan 2022) serta dibimbing oleh Ni Nyoman Nepi Marleni, S.T, M.Sc., Ph.D.
SDGs12
Bertempat di area persawahan, Dusun Macanan, Desa Binomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, peneliti Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG) Fakultas Teknik UGM menggelar acara panen padi dengan menggunakan produk Asam Humat dari batubara peringkat rendah, yang merupakan hasil kolaborasi peneliti bersama dengan PT Bukit Asam Tbk dan Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Berbeda dengan panen perdana yang dilaksanakan pada Jumat (27/09), fokus utama panen kedua ini untuk melihat pengaruh penambahan GamaHumat yang merupakan ekstrasi kalium humat yang dihasilkan dari batubara kalori rendah hasil produksi di PT Bukit Asam, yang dikombinasikan dengan nanosilika yang berasal dari geothermal brine dari Geodipa
Saat ini, terjadi ketimpangan jumlah persebaran Kawasan Industri (KI) di Indonesia. Selain itu, rata-rata tingkat keterisian (okupansi) KI juga masih berada di bawah 50%. Hal tersebut disebabkan oleh pengembangan KI di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dalam setiap tahapannya, mulai dari permasalahan dokumen dan rendahnya minat investor.
“2 bulan lagi, kita berkumpul kembali untuk menyantap sayur yang kita tanam dan lele yang kita tebar benihnya.”
Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE pada 14 Februari 2025 di Paviliun CLT FT UGM.
Setelah kemarin 19 delegasi dari University of Dundee berkunjung ke Jalan Grafika. Kini, giliran perwakilan dari Fakultas Teknik UGM, yaitu Prof. Edia Rahayuningsih dan Prof. Aswati Mindaryani yang terbang ke Skotlandia untuk menyambangi University of Dundee.
Bulan Ramadan selalu menjadi momen spesial bagi umat Muslim. Melalui bulan ini, kita diingatkan untuk sejenak memperlambat langkah setelah 11 bulan berlari dengan cepat. Tak hanya itu keistimewaannya, juga terdapat kesempatan untuk melipatgandakan pahala sehingga tak ayal jika manusia berlomba-lomba memperbanyak amal dan berbagi bahagia pada bulan mulia ini.
Kota Pelajar, itulah julukan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta. Membawa label tersebut, berarti Yogyakarta harus mampu menjadi tempat yang nyaman bagi para calon generasi emas bangsa. Di sisi lain, agar simbiosis mutualisme dapat terjalin, seluruh elemen masyarakat yang telah merasakan nyaman dan tentramnya Yogyakarta juga harus turut andil menyelesaikan permasalahan yang timbul. Akan lebih baik lagi, apabila dapat mengembangkan kota ini menjadi lebih ramah dalam segala aspek dan tetap mengedepankan prinsip berkelanjutan.
Permasalahan sampah di Indonesia—khususnya Yogyakarta—telah menjelma menjadi momok menakutkan yang harus segera dituntaskan. Yap, ditutupnya TPS Piyungan beberapa tahun yang lalu masih menjadi kebingungan bagi banyak khalayak, bahkan sampai saat ini. Akan tetapi, jika ditilik lebih jauh, sebenarnya kita juga harus segera sadar dan mulai untuk mengurangi potensi timbulan sampah melalui gerakan konsumsi bijak dan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle).
Limbah industri menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Meskipun sudah banyak inovasi manjur untuk mengolah maupun mereduksi dampaknya, tetap saja masih terdapat segudang pro dan kontra di dalamnya, biaya pengolahan yang terlalu mahal misalnya. Bahkan, saking seriusnya masalah ini, kampanye untuk konsumsi bijak dan mengurangi waste tertuang dalam Sustainable Development Goals poin 12.
Pada 2 hari pertama, para peserta telah mengenal budaya Indonesia lebih jauh dengan berkunjung ke situs budaya dan mendapatkan perkuliahan mengenai batik Indonesia. Namun tak afdal rasanya, jika tidak berkunjung dan mencoba membuat langsung ke tempat pembuatannya.