Sampah menjadi masalah yang lekat dengan kehidupan manusia, di manapun berada. Fakultas Teknik UGM memiliki kepedulian serius pada penanganan sampah di lingkungan fakultas, yang dituangkan dalam berbagai kebijakan dan penyediaan tempat pengelolaan.
Sosialisasi TPS3R
Sebagai komitmen FT UGM dalam menekan timbulan sampah, FT UGM berikan tumbler kepada semua mahasiswa baru angkatan 2024. Pembagian dilakukan dalam acara Pionir Kesatria, yang secara resmi diberikan oleh Dekan bersama Menteri Perhubungan RI Ir. Budi Karya Sumadi pada Kamis 1 Agustus 2024.
Pada tahun akademik 2024/2025, FT UGM kembali menyiapkan hadiah istimewa untuk mahasiswa baru. Sebagaimana 2 tahun sebelumnya, setiap mahasiswa baru akan diberikan tumbler wadah air minum.
Selama 3 hari pertama ujian masuk (UM) UGM, dari Selasa hingga Kamis tanggal 11 s.d. 13 Juni 2024 di Fakultas Teknik UGM terdapat proses yang berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Perbedaan ini ada pada dukungan konsumsi untuk panitia, teknisi ruang, dan para pengawas.
Dipandu oleh Kepala Kantor Administrasi, Doni Agus Wijayanto, M.M., para pengunjung kantin di SGLC menyuarakan komitmen kantin tanpa bungkus plastik, Jumat 7/6/2024. Deklarasi yang dilaksanakan menekankan pada pengurangan kemasan plastik sekali pakai, serta gerakan membawa wadah makan dan minum sendiri untuk manakan takeaway. Ketentuan dekan yang menjadi landasaan adalah instruksi Larangan Penggunaan Plastik di Kantin FT UGM yang berlaku efektif mulai 10 Juni 2024.
Fakultas Teknik terus berinovasi dan membuat terobosan dalam melakukan pananganan sampah. Di internal kampus, kebijakan penanganan dilakukan mulai dari hulu ke hilir. Terbaru, diterbitkan edaran Dekan FT no 1922005/UN1.FTK/SK/HK/2024 tentang larangan penggunaan plastik untuk bungkus makanan takeaway di seluruh kantin di FT UGM.
Laki-laki berjas hitam, berdasi merah, dan memegang tumbler itu berjalan mendekat ke meja. Setelah meletakkan tumbler di atas meja, tanggannya meraih ujung antena radio. Ujung antena ditarik, radio pun dinyalakan. Tombol gelombang radio diputar. Beberapa detik kemudian, dari speaker muncul suara pembaca berita. Meski agak terputus-putus, suara itu menyampaikan, “Masyarakat semakin terdorong untuk mengambil langkah-langkah kecil namun berdampak besar.”