Belajar dan terus berpikir, begitulah seorang manusia, kita memang diciptakan untuk terus beradaptasi, juga diberikan insting guna bertahan hidup. Apalagi hidup sebagai seorang mahasiswa, tiap hari kita diminta untuk memutar otak dan berinovasi supaya tak lekang oleh zaman. Hidup sebagai seorang engineer juga begitu. Kita diminta untuk meneliti ini dan merekayasa itu, terus menerus sampai akhir hayat, bagai lingkaran tak berujung.
Research Group
FT-UGM. Pada tanggal 5 Juli 2024, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Geo Dipa Energi (Persero) merayakan panen perdana booster cair nanosilika di Dataran Tinggi Dieng. Selain menandai pencapaian kolaboratif dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan, acara ini juga merupakan langkah maju dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2 (Tanpa Kelaparan) dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Senin, 17 Juni 2024 dipasang Microforest di masjid Sheikh Zayed Solo. Microforest merupakan produk hilirisasi hasil riset microalgae yang salah satunya dilaksanakan oleh peneliti dari MeTSI FT UGM, Prof. Ir Arief Budiman melalui COE Microalgae Biorenfinery.
Selasa (19/3), Departemen Teknik Mesin dan Industri (DTMI), Fakultas Teknik yang diwaliki oleh Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., menerima kunjungan dari Kyushu University. Kegiatan ini diinisiasi oleh Fakultas Kedokteran Keseharan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM dengan menggandeng Fakultas Teknik untuk meningkatkan potensi kerja sama tentang uji klinis, surveilans, dan pengembangan alat kesehatan. Dalam kunjungan ini, Kyushu University diwakili oleh tiga delagasi, yaitu Prof. Koji Todaka (center for clinical and translational research), Assoc. Prof. Fumihiko Yokata (research promotion coordinator), dan Mr. Sano.
Nama besar UGM kembali menggema di kancah internasional dalam kegiatan Global Open Genetic Engineering Competition (GOGEC) 2024 oleh tim iGEM UGM. Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 23 – 25 Februari 2024 ini, Tim iGEM meraih tiga penghargaan sekaligus, yaitu Gold Medal, Best Computational Project, dan Best Human Centered Design untuk proyek komputasional dengan judul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker”.
Tim Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM melakukan pengabdian masyarakat, membantu pembuatan media pembelajaran yang dapat mendukung TK Budi Mulia Al-Bayaan menerapkan praktik pendidikan etika berlalu lintas di lingkungan sekolah. Tim terdiri dari Tantri N. Handayani, Ph.D., Ali Awaludin, Ph.D., Faza Fauzan Bastarianto, M.Sc., M. Rizka Fahmi Amrozi, Ph.D., dan Arumdyah Widiati, Ph.D.
“Algaerium dirancang untuk dipasang di dalam ruangan, sedangkan Algaetree dirancang untuk outdoor dan sangat cocok ditempatkan pada perempatan jalan dengan tingkat polusi CO2 dari kendaraan bermotor yang sangat tinggi. Bisa juga ini ditempatkan di ruang terbuka hijau, untuk memproduksi oksigen dan menjaga kualitas udara agar tetap segar,” ungkap Nugroho yang merupakan peneliti Fakultas Teknik UGM.
Tim peneliti UGM mengembangkan alat pewarnaan kain dan benang dengan pewarna alami bernama GamaWarni. Alat ini dibuat untuk mendukung akselerasi penggunaan kembali pewarna alami di Indonesia. Alat ini dilaunching pada Jumat (10/22/2023).
Para guru besar di Fakultas Teknik UGM diskusikan berbagai peluang peran untuk meningkatkan kontribusi pada masyarakat. Diskusi diselenggarakan di Gedung Panca Brata Prof. Herman Johannes (atau ERIC), pada Jumat (15/9/2023). Hadir Dekan Prof. Ir. Selo, S.T., M.T., M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng.; Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Alumni Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE.; Ketua ERIC, Prof. Ir. Tumiran, Ph.D., serta para guru besar dari 8 departemen.
Indonesia merupakan salah satu produsen batubara terbesar di dunia. Namun begitu, sebagian besar cadangan batubara kita masih didominasi oleh jenis batubara peringkat rendah dengan nilai kalori di bawah 4000 kilokalori per kilogram. Nilai kalori batubara yang rendah ini memiliki nilai harga jual yang rendah dan bahkan tidak laku di pasaran sehingga banyak produsen batubara melakukan peningakatan nilai kalori batubara dengan melakukan upgrading browning coal. Proses ini justru memakan biaya cukup besar sehingga secara ekonomi dianggap kurang efisen.