Banjir kembali menjadi isu yang tak pernah absen setiap musim hujan. Dari Jakarta, Bali, hingga kota-kota besar lain di Indonesia, banjir kerap merugikan masyarakat, melumpuhkan aktivitas, bahkan menimbulkan korban jiwa. Lalu, mengapa masalah yang sama terus berulang?
SDGs
Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Brawijaya. Tim SOLID, yang terdiri dari tiga mahasiswa Program Studi Teknik Kimia angkatan 2023, berhasil meraih Juara 2 dalam ajang International Science Writing Competition PRISMA 13. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Research Center and Scientific Studies (RCSS), Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan diikuti oleh berbagai peserta dari dalam maupun luar negeri.
Indonesia tengah menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah nasional mencapai 33,9 juta ton per tahun, dengan lebih dari 50 persennya berasal dari sampah organik rumah tangga. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah organik dapat menghasilkan gas metana yang dampaknya terhadap pemanasan global jauh lebih besar dibandingkan karbon dioksida.
Tim SOLAQUA Universitas Gadjah Mada melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) berhasil merancang inovasi sistem aerasi bertenaga surya yang dilengkapi pemantauan kualitas air berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini dirancang untuk menjaga kadar oksigen dan kualitas air pada budidaya lele sistem bioflok secara otomatis, sekaligus menekan biaya listrik dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan perangkat pemantauan domba otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang diberi nama Sheepherd. Inovasi ini diimplementasikan di Koperasi Domba Makmur Indonesia, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) tahun 2025.
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan Glycemia Breath Analyzer (Glyra), sebuah purwarupa alat deteksi dini dan pemantauan gula darah non-invasif. Inovasi ini menjawab tantangan kesehatan nasional terkait diabetes melitus yang saat ini menempatkan Indonesia di peringkat kelima dunia dengan prevalensi tinggi.
Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan sebuah sistem terintegrasi berbasis Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk mendukung efektivitas Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sistem yang dinamai Sustainable Integrated Kitchen System (SIKE) ini dirancang untuk mengatasi sejumlah tantangan dalam implementasi MBG, seperti ketidaksesuaian menu dengan selera anak, potensi food waste, dan manajemen rantai pasok yang belum optimal.
Di tengah darurat narkoba yang mengancam generasi bangsa, upaya pemulihan seringkali belum mampu menyentuh akar masalah yang sesungguhnya. Menjawab tantangan ini, sebuah tim mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) mengembangkan prototipe NeoSemar, sebuah sistem terpadu yang dirancang untuk mengintervensi langsung pada pusat kendali otak.
Retinoblastoma merupakan salah satu kanker anak paling umum di dunia, dengan insidensi sekitar 1 dari 16.000 hingga 28.000 kelahiran. Di negara maju, angka kesembuhan dapat mencapai 99%, berkat diagnosis dini dan intervensi medis yang cepat. Sebaliknya, di negara dengan infrastruktur kesehatan terbatas seperti Indonesia, keterlambatan deteksi kerap berujung pada kebutaan atau kematian, bahkan 40–70% pasien mengalami dampak klinis berat akibat diagnosis yang terlambat. Realitas ini menyoroti kebutuhan mendesak terhadap metode skrining yang efisien, mudah dijangkau, dan akurat, khususnya untuk layanan kesehatan tingkat pertama.
Di tengah dominasi industri kemasan yang masih bergantung pada plastik berbasis minyak bumi, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memilih untuk menantang status quo melalui inovasi CocoWrap—kemasan pelindung ramah lingkungan berbahan selulosa sabut kelapa, beeswax, dan polyvinyl alcohol (PVA). Inovasi ini bukan sekadar alternatif bubble wrap konvensional, melainkan solusi konkret untuk membangun rantai pasok berbasis sumber daya lokal.