Universitas Gadjah Mada, melalui kolaborasi antara Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Farmasi, menciptakan pupuk booster Sulasih-Sulanjana sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian pangan dan energi nasional.. Pupuk ini berbasis mineral silika yang diperoleh dari limbah industri geothermal, dengan memanfaatkan potensi lokal untuk mendukung keberlanjutan pertanian dan pengelolaan sumber daya.
SDG 2: Tanpa Kelaparan
Hidup minim, bahkan tanpa sampah, tentu menyenangkan. Lingkungan akan terlihat bersih, indah, dan tentu saja sehat. Berkontribusi pada pengurangan sampah menjadi tindakan mulia, yang tentu saja akan berdampak pada diri sendiri dan juga lingkungan.
FT UGM terus berkomitmen mewujudkan kampus yang ramah lingkungan. Tidak hanya pada keseharian, namun juga pada kegiatan besar, diterapkan ketentuan untuk menekan timbulan sampah. Salah satunya pada kegiatan Pembukaan HPTT ke-79 pada 2 Februari 2025.
16 Januari 2025 – Dalam semangat kebersamaan dan optimisme, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Workshop Strategi Pencapaian Target Capaian Kinerja (TCK) 2025, sebagai langkah strategis untuk menyelaraskan visi dan Rencana Kerja serta Anggaran Tahunan (RKAT) guna menghadapi tantangan di tahun 2025. Workshop ini dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas dan departemen di lingkungan Fakultas Teknik UGM yang bersama-sama berkomitmen membawa Fakultas Teknik menuju capaian yang unggul.
Sinergi antara Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Farmasi UGM menancapkan tonggak penting dengan penerapan booster cair berbahan dasar endapan silika dan mineral ikutan produksi energi geotermal (panas bumi) untuk pemeliharaan tanaman hortikultura dan tanaman hias di kebun kampus, yang ada di sebelah Grha Kara Grafika (Jumat, 20/12/2024). Material inovatif ini hasil kolaborasi penelitian antara peneliti di Pusat Penelitian Panas Bumi FT UGM dari bidang Geoteknologi Panas Bumi (Dr. Pri Utami), Teknik Konservasi Tanah dan Air (Dr. Ngadisih) dan Nano Teknologi (Dr. Ronny Martien).
Peranap, Riau—12 Desember 2024. Acara peletakan batu pertama prototipe pabrik asam humat di Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, diselenggarakan oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Acara ini mengundang berbagai pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM) dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya. Penelitian yang dipimpin oleh salah satu peneliti dari Unconventional Geo-resources Research Group (UGRG)—salah satu pusat kajian di bawah naungan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada—menjadi landasan utama terlaksananya proyek ini. Oleh karena itu, PTBA mengadakan acara ini sebagai bentuk realisasi kerja sama antara dunia akademik dan industri.
Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Dusun II, Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, oleh Fakultas Teknik UGM, menghadirkan inovasi baru berupa inisiasi budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah rumah tangga. Budidaya maggot ini memanfaatkan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang mampu mengurai sampah organik dengan cepat, sehingga mengurangi volume sampah rumah tangga.
Siswa SMP 4 Pakem berkunjung ke TPS3R FT UGM dalam rangka mengenal berbagai aspek pengelolaan sampah. Kunjungan disambut oleh Nawawi, M.M. dan Prof. Ir. Budi Hartono, pada Sabtu 14 September 2024. Siswa diajak untuk mengenal lingkungan TPS3R Grahakara Grafika, serta berbagai proses yang ada di dalamnya. Selain itu, siswa juga ditunjukkan pemanfaatan olahan sampah yang ada di FT UGM.
FT-UGM. Hal yang membuat Smart Aquaponic System ini istimewa adalah penerapan teknologi otomasi berbasis sensor Total Dissolved Solids (TDS) yang dikendalikan oleh mikrokontroler. Teknologi ini memungkinkan pemantauan dan perawatan sistem secara otomatis, serta menggunakan tenaga fotovoltaik sebagai sumber energinya, sehingga menciptakan siklus budidaya yang berkelanjutan
Supriyanto, tenaga kependidikan FT UGM, berusaha mengoptimalkan lahannya untuk berkebun. Pak Pri, panggilan akbrabnya, berkebun di halaman rumah yang berukuran 40 x 400 cm di atas permukaan corblok, dan di atas pagar tembok depan rumah.