Alih-alih menggelar reuni dengan acara formal, Keluarga Alumni Teknik Sipil Gadjah Mada angkatan 1985 (KATSGAMA ’85) memilih cara yang lebih segar untuk merayakan 40 tahun kebersamaan. Pada Sabtu pagi, 27 September 2025, mereka berkumpul di Tugu Teknik UGM untuk mengikuti sepeda santai bersama komunitas Kagama Rame-Rame Mancal Pit (KaRMaPIT).
katgama
Yogyakarta, 1 Oktober 2025 – Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) memperkuat perannya dalam pelestarian budaya melalui Paguyuban Karawitan Grafika Laras. Grup karawitan ini secara rutin berlatih setiap Jumat pagi di lantai 10 Gedung SGLC FT UGM dan telah tampil dalam berbagai agenda penting, seperti Dies Natalis, Nitilaku, Festival Karawitan, hingga upacara wisuda serta pelantikan insinyur di Grha Sabha Pramana, dan acara lainnya
Yogyakarta – Sabtu (27/9), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Sarasehan Purnatugas Prof. Ir. Rochmadi, SU., Ph.D., IPU. bertajuk “Dari Kampus untuk Negeri: Kiprah Alumni UGM Membangun Industri dan Pendidikan Tinggi Teknik Kimia Indonesia.” Acara ini berlangsung di University Club (UC) UGM mulai pukul 09.00 hingga 13.00 WIB dan dihadiri oleh alumni lintas generasi serta mahasiswa aktif.
Pengurus Pusat Keluarga Alumni Teknik Gadjah Mada (KATGAMA) masa bakti 2025–2028 menggelar Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) pada Sabtu, 13 September 2025, di Hotel Best Western Premier The Hive, Jakarta. RAKERNAS dipimpin langsung oleh Ketua Umum Singgih Widagdo, didampingi Wakil Ketua Umum Mursyid Suyadi, serta Sekretaris Jenderal Dandung S. Harninto yang bertindak sebagai fasilitator jalannya rapat.
Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada kembali menghadirkan kabar gembira bagi seluruh warganya. Pada Jumat (22/08) pukul 08.30 WIB, digelar acara Groundbreaking Proyek Penguatan Lereng Jalan Lingkar yang berlokasi di sisi barat fakultas. Acara ini ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama, disaksikan jajaran pimpinan fakultas, mahasiswa, serta perwakilan alumni yang tergabung dalam KATGAMA.
Ada yang tak pernah hilang dari sosok-sosok yang pernah menimba ilmu di Jalan Grafika: semangat kolaborasi, dan rasa memiliki terhadap negeri ini. Di mana pun mereka berada, Katgama senantiasa menghadirkan ruang temu yang lebih dari sekadar agenda resmi. Sebuah ruang berbagi kisah dan merancang harapan, itulah yang mereka bawakan. Hal tersebut terbukti ketika perwakilan Fakultas Teknik melakukan lawatan ke Balikpapan, mereka disambut hangat oleh Katgama setempat pada Selasa (27/02) di Decafe Balikpapan.
Tentu tak mengherankan apabila Keluarga Alumni Teknik Gadjah Mada (Katgama) tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan dunia karena Fakultas Teknik UGM telah berdiri sejak 1946. Tentu, Katgama juga berperan penting terhadap kemajuan Indonesia berkat implementasi dari pendidikan yang mereka enyam di Jalan Grafika. Maka dari itu, setiap kali FT UGM mengadakan kunjungan kerja ke suatu daerah, sudah dapat dipastikan akan—mengajak atau diajak—bernostalgia bersama alumni yang sekarang berada di sana.
Herman Johannes Award tahun 2025 dianugerahkan kepada Ir. Anton Sudjarwo, alumnus Teknik Sipil angkatan 1964. HJA merupakan penghargaan yang diberikan oleh Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA). Keputusan KATGAMA terkait HJA tahun 2025 ini dibacakan oleh Ir. Muslich Zaenal Asikin selaku Sekretaris Majelis Alumni KATGAMA pada pidato dies HPTT 79, 17 Februari 2025.
Sukabumi, 19 Februari 2025– Fakultas Teknik UGM bersama dengan Keluarga Alumni Teknik Gadjah Mada (KATGAMA) dan Indonesia Offroad Federation (IOF) secara resmi menyerahkan hunian sementara bagi masyarakat terdampak bencana tanah bergerak di Desa Lembur Sawah, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari program pengabdian kepada masyarakat Fakultas Teknik UGM dan program KATGAMA Peduli yang bertujuan untuk membantu pemulihan warga pasca bencana dengan mendirikan hunian sementara yang layak, dan sesuai dengan kondisi lingkungan terdampak bencana.
Beberapa minggu terakhir, Kabupaten Sukabumi dilanda pergerakan tanah yang memengaruhi sejumlah kecamatan. Akibat tingginya curah hujan, fenomena ini memicu terjadi longsor dan banjir bandang yang tidak hanya merusak rumah namun hingga infrastruktur. Kondisi ini memaksa ratusan warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Bantuan untuk kebutuhan papan sudah banyak berdatangan dari banyak pihak, namun pengungsi mengeluhkan kenyamanan dari panas dan hujan yang mengguyur.
 
					 
			 
			 
			 
			 
			 
			 
			 
			 
			