Yogyakarta, 20 Juni 2025—UGM sukses menerjunkan 8.038 mahasiswa yang tergabung dalam 287 unit Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) ke berbagai penjuru Indonesia. Kegiatan ini berlangsung sejak 20 Juni 2025 hingga pertengahan Agustus 2025 nanti. Menariknya, peserta KKN-PPM periode II tahun 2025 ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan KKN-PPM UGM dalam satu periode, mencakup 35 provinsi, 122 kabupaten/kota, dan 236 kecamatan.
Tahun ini, KKN-PPM UGM mengangkat tema strategis: “Pemberdayaan Masyarakat dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Menghadapi Perubahan Iklim.” Tema ini menegaskan komitmen UGM untuk terlibat langsung dalam mengatasi salah satu isu paling krusial dewasa ini—ketahanan pangan—yang kian terancam oleh dampak perubahan iklim.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D.,, menyatakan bahwa KKN bukan hanya menjadi syarat akademik, tetapi juga sarana transformasi sosial yang konkret. Ia juga menekankan pentingnya penentuan tema yang strategis agar kegiatan KKN bisa memberi dampak luas dan nyata.
“Mahasiswa tidak sekadar hadir di desa, tetapi menjadi mitra masyarakat dalam menciptakan solusi kontekstual dan berkelanjutan,” tegas Prof. dr. Ova Emilia (20/6/2025).
Isu ketahanan pangan kini menjadi perhatian serius, terutama di wilayah desa yang merupakan tulang punggung produksi pangan nasional. Cuaca ekstrem, penurunan kualitas lahan, hingga gangguan pada siklus tanam akibat perubahan iklim memicu kerentanan pasokan pangan. Oleh karena itu, ketahanan pangan di tingkat desa menjadi salah satu agenda strategis dalam pelaksanaan KKN-PPM UGM tahun ini.
Namun demikian, orientasi program tidak terbatas pada aspek teknis penguatan sektor pangan, tetapi juga diarahkan untuk membawa nilai-nilai transformasi sosial. Melalui keterlibatan langsung di masyarakat, mahasiswa UGM diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan sosialnya dalam memahami persoalan riil di lapangan.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, menambahkan bahwa KKN tahun ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan bagian dari strategi jangka panjang UGM dalam pembangunan berbasis desa.
“Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak hanya datang dari atas, tapi juga lahir dari akar rumput,” ujar Dr. Arie Sudjito (20/6/2025).
Dukungan juga datang dari Menteri Perdagangan RI, Dr. Budi Santoso, yang mengapresiasi konsistensi UGM dalam menyelenggarakan KKN. Ia menyebutkan bahwa program ini dapat bersinergi dengan agenda nasional dalam pengembangan UMKM berorientasi ekspor.
Untuk memperkuat dampak pengabdian, KKN-PPM UGM 2025 menjalin kolaborasi strategis dengan 39 mitra organisasi dan industri, serta 34 pemerintah daerah. Kerja sama ini tidak hanya memperluas jangkauan program, tetapi juga memperkaya pendekatan interdisipliner dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat. Melalui sinergi lintas sektor ini, UGM mampu mengimplementasikan program KKN secara lebih kontekstual, bahkan di wilayah yang memiliki tantangan geografis tinggi. Beberapa unit KKN diterjunkan ke daerah terluar seperti Kampung Atuka di Papua Tengah dan Kabupaten Siak di Riau, dengan program-program unggulan yang dirancang berdasarkan kebutuhan lokal, mulai dari festival budaya dan pemberdayaan perempuan hingga digitalisasi desa wisata.
Melalui pelaksanaan KKN-PPM Periode II Tahun 2025 ini, UGM tidak hanya mengukuhkan perannya dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang tangguh, peduli, dan siap memimpin perubahan untuk masa depan Indonesia.