
Tim SOLAQUA Universitas Gadjah Mada melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) berhasil merancang inovasi sistem aerasi bertenaga surya yang dilengkapi pemantauan kualitas air berbasis Internet of Things (IoT). Inovasi ini dirancang untuk menjaga kadar oksigen dan kualitas air pada budidaya lele sistem bioflok secara otomatis, sekaligus menekan biaya listrik dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tim yang beranggotakan Prabu Mukti, Rizky Natandra Madani, Naranabil Daffa Iskandar, Mutiara Hanum, dan Saira Fatimah Azzahra ini bekerja di bawah bimbingan dosen pendamping dari Fakultas Teknik, yaitu Bapak Ardi Wiranata, S.T., M.Eng. Melalui penelitian berjudul “Integrasi Aerasi Berbasis Panel Surya dan Mekanisme Oksigenasi Fine Bubble (SOLAQUA) untuk Optimalisasi Produksi Lele di Onten Lele Farm”, tim memanfaatkan panel surya, sensor dissolved oxygen (DO), pH, suhu, dan total dissolved solids (TDS) yang terhubung ke WhatsApp bot yang terintegrasi dengan AI berbasis Google Gemini untuk memantau kondisi kolam secara real time.
Prabu Mukti, ketua tim PKM SOLAQUA, menjelaskan bahwa sistem ini menawarkan pemantauan otomatis sekaligus solusi keberlanjutan energi. “Dengan dukungan panel surya, suplai oksigen tetap terjaga meskipun terjadi pemadaman listrik. Selain itu, sensor yang terintegrasi dengan WhatsApp bot yang terintegrasi dengan AI Google Gemini, peternak dapat memantau kondisi kolam secara real time melalui smartphone, sehingga dapat segera mengambil tindakan ketika kualitas air berubah,” ujar Prabu.
SOLAQUA hadir sebagai jawaban atas permasalahan fluktuasi kualitas air dan tingginya angka kematian ikan akibat kekurangan oksigen. Data Badan Pusat Statistik DIY tahun 2022 mencatat produksi lele di DIY mencapai 46.887 ton, namun angka tersebut masih belum memenuhi kebutuhan domestik yang mencapai 60.000 ton per tahun. Dengan sistem aerasi yang efisien, diharapkan produktivitas panen dapat meningkat dan usaha budidaya lele menjadi lebih berkelanjutan.
Selain hemat energi, SOLAQUA mendukung pengurangan jejak karbon melalui pemanfaatan energi terbarukan. Alat ini dirancang untuk mati secara otomatis ketika kadar DO sudah optimal, sehingga menghemat energi dan memperpanjang usia pakai perangkat. Dalam penerapannya, tim juga memberikan pelatihan dan buku pedoman agar mitra dapat mengoperasikan dan merawat alat secara mandiri.
Saat ini, SOLAQUA sedang diuji coba pada dua kolam bioflok di Onten Lele Farm untuk mengukur efektivitasnya. Ke depan, teknologi ini diharapkan dapat diperluas penggunaannya oleh peternak lele lainnya dan menjadi model penerapan teknologi ramah lingkungan yang mendorong produktivitas sektor perikanan di Indonesia.
Tulisan dan Dokumentasi oleh Tim SOLAQUA
Anggota Tim:
1. Prabu Mukti,
2. Naranabil Daffa Iskandar,
3. Mutiara Hanum,
4. Rizky Natandra Madani, dan
5. Saira Fatimah Azzahra
Dosen Pembimbing: Bapak Ardi Wiranata, S.T., M.Eng.