Indonesia merupakan negara dengan potensi energi terbarukan yang besar, tetapi penggunaannya masih sangat minim. Pada saat yang sama, penggunaan energi fosil yang mendominasi, terutama minyak bumi, menyebabkan tingginya emisi gas rumah kaca. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, emisi gas rumah kaca dari sektor energi mencapai 238,1 juta ton CO2e, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Polusi udara yang berasal dari aktivitas industri, transportasi, dan pembakaran sampah terus memburuk, mengancam kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Perkembangan industri dan urbanisasi di Indonesia membawa banyak manfaat bagi perekonomian. Namun di sisi lain, masalah polusi dan krisis energi terus menjadi tantangan besar. Indonesia, dengan potensi sumber daya alamnya yang melimpah, menghadapi polusi udara dan emisi gas rumah kaca yang semakin meningkat, terutama dari sektor industri dan transportasi. Kondisi ini menuntut adanya solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan efisien dalam pemanfaatan energi.
Konsep pembangunan perkotaan yang lebih berkelanjutan, yaitu kota mandiri energi dan bebas polusi rasanya diperlukan. Model ini mengintegrasikan berbagai teknologi cerdas, energi terbarukan, dan sistem filtrasi polusi untuk menciptakan kota yang tidak hanya efisien dari segi energi, tetapi juga ramah lingkungan.
Untuk itu, tim kami dari Universitas Gadjah Mada, yang terdiri dari lima mahasiswa lintas disiplin, hadir dengan solusi yang kami sebut “Kota Mandiri Energi dan Bebas Polusi”. Kami berhasil membawa ide ini lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2024 dalam kategori PKM Gagasan Futuristik Tertulis (GFT).
Konsep kota mandiri energi dan bebas polusi yang kami tawarkan menggabungkan beberapa elemen penting. Pertama, penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, dan biomassa untuk menggantikan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan teknologi seperti smart meter dan smart grid, distribusi energi di kota ini akan lebih efisien dan aman. Selain itu, konsep ini juga mengintegrasikan teknologi IoT dan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau konsumsi energi dan polusi secara real-time, serta memberikan rekomendasi pengelolaan yang lebih baik.
Tidak hanya itu, sistem filtrasi menggunakan bahan alami seperti tanaman Jatropha multifida Linn, zeolit, dan arang aktif diterapkan di pabrik-pabrik dan fasilitas industri untuk menangkap dan mengurangi polusi udara. Teknologi ini mampu menyerap polutan berbahaya seperti karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO₂), dan nitrogen dioksida (NO₂) sehingga udara yang dilepaskan ke lingkungan menjadi lebih bersih.
Dalam kota ini juga diterapkan berbagai teknologi cerdas lainnya, seperti smart transportation yang memanfaatkan kendaraan listrik dan transportasi tanpa pengemudi, serta smart building yang hemat energi dan tahan gempa. Pengelolaan sampah juga dilakukan secara modern dengan teknologi smart waste yang memungkinkan pemilahan dan pengelolaan sampah secara efisien.
Melalui penerapan konsep kota mandiri energi dan bebas polusi ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi polusi udara dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil di Indonesia. Konsep ini tidak hanya dirancang untuk menyelesaikan tantangan lingkungan dan energi yang dihadapi saat ini, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan masa depan yang lebih berkelanjutan. Keterlibatan berbagai pihak sangat penting untuk merealisasikan konsep ini, menjadikan kota ini sebagai model pembangunan berkelanjutan yang dapat diadaptasi di berbagai kota besar di Indonesia. Kami juga optimis bahwa dengan penerapan teknologi cerdas dan energi terbarukan, kualitas hidup masyarakat akan meningkat, kesehatan lingkungan tetap terjaga, dan ekonomi lokal dapat tumbuh dengan berkelanjutan.
Dengan keberhasilan ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berinovasi dalam menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat, dan mandiri energi. Kami juga berharap konsep ini dapat menjadi solusi bagi pemerintah dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). (Muhammad Fachri Mulia Tanjung, Disunting oleh Humas FT: Taufik Rosyidi)
Penggagas Kota Mandiri Energi dan Bebas Polusi:
- Muhammad Fachri Mulia Tanjung (Teknik Industri, 2023) sebagai Ketua
- Alvianto Nugroho (Kimia, 2021) sebagai Anggota
- Edi Mustofa Yulianto (Teknik Industri, 2023) sebagai Anggota
- Langit Lintang Radjendra (Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, 2022) sebagai Anggota
- Muhammad Dzaky Alfarizti (Elektronika dan Instrumentasi, 2022) sebagai Anggota
Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Herianto, S.T., M. Eng., IPU., ASEAN Eng.