
Limbah industri menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Meskipun sudah banyak inovasi manjur untuk mengolah maupun mereduksi dampaknya, tetap saja masih terdapat segudang pro dan kontra di dalamnya, biaya pengolahan yang terlalu mahal misalnya. Bahkan, saking seriusnya masalah ini, kampanye untuk konsumsi bijak dan mengurangi waste tertuang dalam Sustainable Development Goals poin 12.
Sadar akan gentingnya keadaan tersebut, 3 mahasiswa Universitas Gadjah Mada membentuk tim bernama Wish Us Luck, kemudian berpartisipasi dalam Study Case Competition pada Indonesia Chemical Engineering Challenge 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITB pada 8—10 Februari 2025. Fokus utama perlombaan tersebut ialah inovasi pada pengolahan limbah, meliputi pengurangan limbah, teknologi yang digunakan, dan strategi pemulihan sumber daya.
Berangkat ke Bandung, mereka membawa produk inovasinya yang diberi nama WAVES (waste to value). WAVES merupakan inovasi pemanfaatan limbah industri pulp dan kertas dari PT APRIL GROUP, seperti dregs, lime mud, dan bio-sludge untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi industri yang lebih ramah lingkungan, dengan rincian sebagai berikut:
- Dregs dan grits digunakan sebagai pengganti clinker dalam produksi semen sehingga dapat menghemat biaya bahan baku serta mengurangi emisi CO₂.
- Lime mud yang kaya akan kalsium karbonat dimanfaatkan sebagai pengganti kalsium oksida (CaO) dalam berbagai aplikasi industri sehingga meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi limbah.
- Bio-sludge yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalsium dapat diolah menjadi pupuk organik, yang mendukung pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk sintetis.
Inovasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada tempat pembuangan akhir hingga 80% pada tahun 2030, sejalan dengan konsep ekonomi sirkular dan pembangunan berkelanjutan. Dengan membawa ide brilian tersebut, Tim Wish Us Luck berhasil membawa pulang predikat Juara 2 Study Case Competition tersebut.
Tak hanya memberi manfaat ekonomi dan membantu mewujudkan SDGs, WAVES juga menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam menciptakan solusi berkelanjutan dan mendukung transisi industri menuju ekonomi hijau.
Mereka juga berharap supaya hasil ini dapat menjadi motivasi untuk teman-teman mahasiswa agar terus berinovasi. Dengan demikian, kita dapat turut serta dalam mengatasi tantangan lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan. Terakhir, mereka juga berharap supaya WAVES dapat diimplementasikan untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan. (Ditulis oleh Syakhis Qomaruddin, Zahra Aisya, dan Taufik Rosyidi)
Para inovator WAVES:
- Zahra Aisya Rosa Febrianingtyas (Teknik Kimia 2021)
- Muhammad Syakhis Qomaruddin (Teknik Kimia 2023)
- M. Iqbal Sinulingga (Teknologi Industri Pertanian 2022)
Dosen pembimbing: Dr. Muhammad Prasetya Kurniawan, S.T.P., M.Sc.