Fakultas Teknik merupakan fakultas dengan populasi terbanyak di Universitas Gadjah Mada. Jumlah populasi ini linear dengan jumlah sampah yang dihasilkan. Jumlah sampah yang dihasilkan dapat dilihat pada laman berikut TPS3R. Fakultas Teknik telah berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik dan mengolah sampahnya sendiri. Pembangunan TPS3R Grahakara Grafika menjadi salah satu upaya nyata tanggung jawab Fakultas Teknik kepada lingkungan.
Sampah tersebut digolongankan menjadi tiga jenis ke dalam tiga tong sampah yang berbeda. Tong sampah berwarna hijau untuk sampah organik, tong sampah berwarna merah untuk sampah residu, dan tong sampah berwarna kuning untuk sampah anorganik kering. Sampah-sampah tersebut dipilah lagi dalam tiga kategori yaitu sampah residu, sampah sisa makanan, dan sampah bernilai jual. Sampah yang bernilai jual yaitu botol air mineral dan kardus.
Jenis-jenis sampah tersebut akan diolah sesuai dengan potensinya. Sampah bernilai jual akan di jual kepada pihak ketiga sehingga dapat menambah pemasukan keuangan. Untuk sampah daun kering akan dicacah menggunakan alat shredder lalu diayak dan didiamkan selama beberapa bulan sehingga menjadi pupuk. Pupuk tersebut juga akan dicampur dengan sampah sisa makanan yang telah digiling halus. Pada proses penggilingan sampah sisa makanan juga menghasilkan air limbah. Air limbah tersebut akan ditampung dalam tangki bioreaktor yang menggunakan teknologi microbubble untuk menurunkan jumlah polutan. Air yang keluar dari bioreaktor dapat digunakan sebagai air untuk budidaya hidroponik dan budidaya ikan tawar.
Untuk sampah kategori residu yang dimaksud yaitu sampah yang tidak dapat terurai dan tidak memiliki nilai jual. Sampah jenis ini akan diambil oleh pihak ketiga untuk diolah karena kapasitas TPS3R belum memadai untuk melakukan pengolahan sampah residu secara mandiri.
Upaya yang dilakukan Fakultas Teknik UGM diharapkan dapat terus dilakukan dan dapat mempengaruhi pihak lain untuk menerapkan hal yang serupa.
(HUMAS FT)