Yogyakarta, 9 Oktober 2025 — Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menerima kunjungan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rangka diskusi teknis dan pemaparan sistem operasional generator set (genset) yang menjadi bagian dari infrastruktur cadangan daya listrik di lingkungan kampus. Pertemuan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara institusi pendidikan dan lembaga layanan publik dalam mewujudkan sistem energi yang tangguh, efisien, dan berkelanjutan.
Dalam kegiatan tersebut, tim teknis Fakultas Teknik UGM memaparkan bahwa fakultas mengoperasikan sekitar tujuh unit genset yang tersebar di berbagai titik strategis, baik di gardu listrik utama maupun di luar gedung departemen. Masing-masing unit memiliki spesifikasi dan kapasitas berbeda sesuai kebutuhan beban, dan difungsikan sebagai sumber daya alternatif ketika pasokan listrik utama dari jaringan PLN mengalami gangguan.
“Setiap genset dijalankan oleh operator khusus, baik secara manual maupun otomatis, dengan dukungan sistem kontrol seperti panel ATS (Automatic Transfer Switch) dan panel AMF (Automatic Main Failure). Kombinasi sistem ini menjamin pasokan listrik tetap beroperasi tanpa jeda saat terjadi gangguan jaringan utama,” jelas salah satu operator teknis FT UGM. Ia menambahkan bahwa sistem Automatic Monitoring System (AMS) turut berperan dalam menjaga kestabilan frekuensi dan tegangan, sehingga transisi antara sumber listrik utama dan cadangan dapat berlangsung mulus dan aman.
Dalam sesi penjelasan teknis, tim Fakultas Teknik juga menguraikan prinsip kerja genset yang terdiri atas dua komponen inti, yakni mesin sebagai penghasil energi mekanik dan generator atau alternator sebagai pengubah energi mekanik menjadi listrik arus bolak-balik (AC). Sistem ini menjadi elemen vital dalam mendukung keberlanjutan kegiatan akademik dan riset, terutama di fasilitas penting seperti laboratorium, pusat data, dan ruang kendali yang membutuhkan pasokan listrik tanpa gangguan.
Selain berfungsi sebagai sistem cadangan, genset juga digunakan sebagai sumber utama energi di area yang belum terjangkau jaringan listrik atau dalam kegiatan lapangan seperti proyek infrastruktur dan penelitian luar ruang. Teknologi panel ATS-AMF menjadi tulang punggung sistem kelistrikan fakultas, memastikan kontinuitas suplai daya yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.
Usai pemaparan, delegasi BMKG melakukan kunjungan lapangan ke ruang genset di Gedung Smart and Green Learning Center (SGLC) serta MDP Room Fakultas Teknik UGM. Dalam kunjungan ini, peserta berkesempatan meninjau secara langsung mekanisme jaringan cadangan, sistem kontrol otomatis, serta tata kelola energi yang diterapkan di lingkungan kampus. Diskusi lapangan juga menjadi forum berbagi pengalaman antara tim teknis FT UGM dan BMKG mengenai strategi efisiensi energi dan penerapan sistem kelistrikan yang tangguh terhadap gangguan operasional maupun bencana.
Kegiatan ini mencerminkan upaya berkelanjutan FT UGM dalam mengoptimalkan pemanfaatan energi yang bersih dan andal, serta memperkuat infrastruktur pendidikan yang resilien terhadap perubahan kondisi eksternal. Kolaborasi dengan BMKG sekaligus memperkuat semangat kemitraan lintas institusi untuk membangun sistem energi yang inovatif, efisien, dan mendukung keberlanjutan layanan publik.
Melalui kerja sama ini, Fakultas Teknik UGM menegaskan komitmennya untuk menjadi pusat unggulan dalam pengembangan teknologi energi dan ketahanan infrastruktur, sejalan dengan visi universitas dalam menciptakan kampus yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing global. (Humas FT UGM)