
Sistem ini dikembangkan melalui tiga aspek utama: mekanis, elektronis, dan perangkat lunak. Dari sisi mekanis, GreenMETS mampu menangkap napas ternak saat makan untuk mengukur emisi. Sensor-sensor canggih seperti TGS2600, BME280, dan MH-Z19B digunakan untuk merekam data CH₄, CO₂, dan kondisi lingkungan. Data ditampilkan di LCD dan bisa diunduh melalui antarmuka digital yang mendukung efisiensi pengelolaan pakan ternak berbasis data. Validasi sistem menunjukkan bahwa alat ini hemat energi dan bisa dijalankan dengan satu panel surya 50 Wp saja.
Analisis ekonomi pun memperlihatkan bahwa alat ini bukan cuma layak secara teknis, tapi juga secara finansial. Dengan modal awal sekitar Rp19 juta dan efisiensi pakan yang meningkat hingga 10%, GreenMETS mampu memberikan net benefit tahunan lebih dari Rp6 juta dan laba bersih hampir Rp2,3 juta. Belum lagi potensi tambahan pendapatan dari skema carbon credit sebesar Rp1,6 juta per tahun. Payback period-nya juga hanya sekitar 3,4 tahun, menunjukkan potensi komersialisasi yang menjanjikan.
Inovasi GreenMETS berhasil mengantarkan Panji meraih Juara 3 dalam Green Impact Festival 2025 yang diselenggarakan oleh Society of Renewable Energy (SRE) Indonesia. Ajang ini merupakan salah satu platform bergengsi yang mengapresiasi gagasan dan karya anak muda dalam transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Inovasi Panji menjadi bukti bahwa mahasiswa teknik dapat berkontribusi langsung dalam isu strategis nasional, seperti ketahanan pangan dan mitigasi iklim. Dengan pendekatan teknologis dan analisis menyeluruh, GreenMETS membawa harapan baru bagi sistem agrikultur yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Disadur dari RM.id/Sistem Monitoring Emisi Metana Ruminansia untuk Produktivitas dan Mitigasi Iklim