Kamis, 2 Oktober 2025—Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menerima kunjungan delegasi Global Humanities Alliance (GHA) yang tengah melaksanakan Annual General Meeting 2025 di UGM. Rombongan ini terdiri atas akademisi dan peneliti dari berbagai universitas dunia seperti University of Melbourne, University of Toronto, UC Chile, Ashoka University, The University of Manchester, University of Nairobi, dan Mahidol University.
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk mempelajari implementasi nyata dari praktik keberlanjutan yang diterapkan FT UGM dalam bentuk infrastruktur maupun budaya keseharian sivitas akademiknya.
Sejak memasuki kawasan FT UGM, rombongan disambut dengan slogan-slogan kampanye lingkungan yang terpasang di sepanjang jalur pedestrian. Perwakilan FT UGM, Ir. Ali Awaludin, menjelaskan bahwa slogan tersebut bukan sekadar dekorasi, melainkan bagian dari code of conduct FT UGM dalam membentuk budaya keberlanjutan di lingkungan kampus. Tak hanya itu, beliau juga menjelaskan bahwa FT UGM menerapkan batas kecepatan kendaraan maksimal 30 km/jam beserta punishment system yang edukatif untuk mengkampanyekan budaya hati-hati berkendara.
Titik kunjungan pertama adalah Smart and Green Learning Center (SGLC), yaitu gedung perkuliahan modern milik FT UGM yang dirancang tahan gempa dan hemat energi. Salah satu daya tarik gedung ini adalah penerapan sistem air sirkular, di mana air hujan dan air limbah dimanfaatkan dan didaur ulang kembali untuk kebutuhan air non-potable.
Rombongan kemudian melanjutkan ke Rumah Cross-Laminated Timber (CLT) Nusantara, sebuah bangunan demonstratif yang memadukan struktur kayu akasia lokal dengan teknologi energi terbarukan. Rumah CLT Nusantara mengusung tiga poin unggulan: penggunaan cross-laminated timber sebagai komponen struktural utama yang ramah lingkungan, pembangkit listrik tenaga surya hybrid offgrid dengan gel deep cycle battery yang dapat menghasilkan listrik zero emission, serta penggunaan smart light control & IoT smart garden yang mampu mengatur pencahayaan dan penyiraman tanaman otomatis sesuai kondisi lingkungan. Bangunan ini menjadi contoh nyata bahwa material kayu dapat dipadukan dengan teknologi modern untuk menciptakan infrastruktur hijau yang fungsional dan estetis.
Titik terakhir kunjungan ini adalah TPS3R Grahara Grafika, fasilitas pengelolaan sampah terpadu yang mengimplementasikan prinsip reduce, reuse, recycle, and recovery. Di lokasi ini, peserta melihat bagaimana FT UGM memastikan sampah tidak berhenti di tempat pembuangan, tetapi dikelola kembali menjadi material yang berguna.
Delegasi menyampaikan apresiasi atas pendekatan FT UGM dalam mengimplementasikan praktik keberlanjutan. Salah satu delegasi GHA, Prof. Jacqueline Dutton dari University of Melbourne, mendeskripsikan inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh FT UGM dalam satu kata, “inspiring.”
“The garden is really beautiful and amazing, the composting is incredible, and the data measurement is very important to the future,” ujar Prof. Jacqueline (2/10/2025).
Melalui kunjungan ini, FT UGM tidak hanya menunjukkan praktik keberlanjutan yang telah dilakukan, tetapi juga menerima perspektif baru dari para delegasi. Diharapkan pertukaran pengetahuan ini dapat menjadi awal terjalinnya kolaborasi internasional dalam pengembangan praktik keberlanjutan lintas disiplin.
Penulis: Radaeva Errisya