
Tim Escobar dari Komunitas Gadjah Mada Building and Bridge (GMBB) berhasil meraih Juara 2 pada ajang Innovative Essay Competition (IEC), yang merupakan bagian dari rangkaian The 22nd Civil Engineering National Summit (CENS) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia. Prestasi ini diraih setelah Tim Escobar, yang beranggotakan Muhammad Fristo Wijaya, Gilang Dwi Cahyo, dan Hanif Nahrufirdaus, bersaing ketat dengan lima tim finalis lain dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Pada tahun ini, IEC mengusung tema “Enhancing Infrastructure Life Span and Safety through Digital Innovation”. Melalui tema tersebut, kompetisi ini menjadi wadah bagi mahasiswa teknik sipil dari seluruh Indonesia untuk menghadirkan gagasan terbaik dalam menjawab tantangan keberlanjutan infrastruktur melalui inovasi digital.
Dalam esainya, Tim Escobar menyoroti gedung-gedung tinggi di kawasan pusat kota yang memiliki peran vital sebagai pusat aktivitas ekonomi. Namun, ketika masa layan bangunan telah habis, diperlukan evaluasi menyeluruh yang sering kali berujung pada pembongkaran atau restorasi. Proses ini tidak hanya memerlukan biaya besar, tetapi juga menimbulkan dampak terhadap keberlanjutan ekonomi maupun lingkungan.
Menjawab urgensi tersebut, Tim Escobar memperkenalkan inovasi bertajuk “Implementasi Sistem Sensor Integralistik untuk Pemeliharaan Prediktif High-Rise Building”. Inovasi ini diwujudkan dalam bentuk ekosistem bernama “Integra”, sebuah sistem yang dirancang untuk memperpanjang masa layan gedung tinggi melalui real-time structural monitoring dan digitalisasi proses maintenance. Dengan penerapan “Integra”, biaya pemeliharaan gedung diproyeksikan dapat berkurang hingga 50%, karena sistem ini mampu mendeteksi dan meminimalkan volume kerusakan komponen struktur yang harus diperbaiki.
Tim Escobar berharap inovasi berbasis digitalisasi seperti “Integra” dapat didukung dan diimplementasikan secara luas di Indonesia. Dengan begitu, potensi kerusakan bangunan bisa terdeteksi sejak dini, penanganannya menjadi lebih efisien, serta masa layan gedung tinggi dapat diperpanjang secara optimal.
“Semoga, khususnya di Indonesia, inovasi-inovasi terkait digitalisasi dapat diterapkan supaya masa layan bangunan bisa diperpanjang dengan mengetahui kerusakan-kerusakan yang terjadi sedini mungkin. Biaya yang diperlukan juga lebih sedikit, serta lebih ramah lingkungan karena kita tidak perlu membangun ulang,” tutur Fristo, ketua Tim Escobar (11/09/2025).
Keberhasilan Tim Escobar dalam ajang CENS UI 2025 tidak hanya membuktikan kapasitas mahasiswa FT UGM dalam merancang solusi inovatif, tetapi juga menunjukkan bahwa digitalisasi dapat menjadi kunci dalam memperpanjang masa layan infrastruktur. Keberhasilan ini diharapkan juga dapat menjadi pemacu untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam mendukung keberlanjutan infrastruktur di Indonesia.
Sumber: Wawancara langsung dengan Muhammad Fristo Wijaya
Tim Escobar:
- Muhammad Fristo Wijaya (Teknik Sipil, 2023)
- Gilang Dwi Cahyo (Teknik Sipil, 2023)
- Hanif Nahrufirdaus (Teknik Sipil, 2023)