Global warming—bahkan, ada yang menyebut global boiling akibat kenaikan suhu yang sangat drastis—selalu menjadi isu khusus yang dari tahun ke tahun terus dibahas. Bagaimana tidak? Keadaannya benar-benar genting, dibuktikan dari pernyataan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, pada Juli 2023 silam, bahwasanya bulan Juli 2023 merupakan bulan terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah kehidupan manusia.
Berbagai penanganan untuk peristiwa tersebut telah dilakukan dan salah satunya adalah berbagi tujuan yang sama melalui Sustainable Development Goals. Bahkan, penanganan perubahan iklim mendapatkan satu poin sendiri mengingat betapa gentingnya kondisi sekarang.
Fakultas Teknik juga turut serta mewujudkan tujuan bersama tersebut melalui Gedung Prof. Roosseno yang berlabel Smart and Green Learning Center. Salah satu aksi nyatanya adalah menghentikan penggunaan listrik berbahan bakar batubara yang menghasilkan emisi melalui pembakarannya. Lantas bagaimana? Panel surya jawabannya.
Setelah pembangunan gedung selesai pada 2022 lalu, panel-panel surya langsung dipasang di rooftop gedung supaya SGLC bisa menghasilkan listriknya sendiri. Baru-baru ini, alat ukur untuk memonitor konsumsi listrik gedung dan penyediaan listrik dari panel surya telah ter-install berkat kerja sama dari pihak internal dan support dari International Collaborative Research Grant.
Melalui dua gambar di bawah, pada Rabu (22/01), listrik yang dihasilkan panel surya lebih banyak dibanding konsumsinya. Bahkan, pada jam-jam tertentu, listrik yang dihasilkan 2x lipat lebih besar ketimbang listrik yang digunakan. Harapannya, surplus energi ini bisa tersalurkan ke gedung-gedung lain yang masih menggunakan listrik PLN.
Pantau dua grafik di atas melalui: Building Detail | Energy Monitor!
Tentu dengan adanya panel surya—yang ternyata tak hanya bisa menghidupi Gedung Prof. Roosseno saja—tersebut, Fakultas Teknik berhasil membuktikan langkah nyatanya untuk ikut serta menyelamatkan bumi dengan bantuan matahari. Yuk, ikut selamatkan bumi dengan berbagai aksi nyata yang bisa dimulai dengan cara sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik dan bijak dalam menggunakan energi! (Humas FT: Taufik Rosyidi)