
Saat ini, terjadi ketimpangan jumlah persebaran Kawasan Industri (KI) di Indonesia. Selain itu, rata-rata tingkat keterisian (okupansi) KI juga masih berada di bawah 50%. Hal tersebut disebabkan oleh pengembangan KI di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan dalam setiap tahapannya, mulai dari permasalahan dokumen dan rendahnya minat investor.
“Sebenarnya, Indonesia sudah mempunyai alat penilaian kesiapan KI. Akan tetapi, alat penilai kesiapan KI tersebut diduga belum mengakomodir seluruh faktor penyusun kesiapan KI dan stakeholder terkait pada sistem KI di Indonesia. Dengan fakta tersebut, diperlukan inovasi alat ukur baru untuk melengkapi dan menyempurnakan penilaian kesiapan KI yang ada sebelumnya,” jelas Ir. Siti Afiani Musyarofah, S.T.P., M.T., IPM., dalam presentasi disertasinya pada Ujian Terbuka Promosi Doktor Teknik Industri, Kamis (17/4).
Selaras dengan pernyataan tersebut, Siti Afiani mengembangkan sebuah alat ukur non-fisik bernama Industrial Estate Readiness Index (IERI). Tujuannya jelas, yaitu menilai kelayakan suatu KI pada tahap perencanaan awal. Dengan demikian, pemerintah tak akan lagi membangun sebuah proyek KI yang ternyata sepi investor atau bahasa kasarnya dianggap gagal. Selain itu, promovendus juga berharap supaya IERI dapat membantu memperbaiki kondisi KI yang dinilai belum maksimal.
Menurutnya, IERI yang ia kembangkan memiliki 7 pilar, 20 subindeks, dan 22 indikator. Dari sejumlah faktor tersebut, Siti mengubahnya menjadi sebuah persamaan matematis dengan bobot-bobot tertentu berdasarkan Analytic Network Process (ANP). Hasilnya, IERI akan menilai kesiapan suatu KI secara kuantitatif, mulai dari angka 0 sampai dengan 1. Makin besar indeksnya, maka suatu KI dinilai makin siap atau makin layak digarap.
Dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor tersebut dihadiri 8 Dewan Penguji, dengan rincian:
- Ir. Ali Awaludin, ST, M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE. (Ketua Tim Penguji)
- Prof. Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. (Promotor, Anggota)
- Prof. Ir. Nur Aini Masruroh, ST., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. (Ko-Promotor 1, Anggota)
- Ir. Budhi Sholeh Wibowo, S.T., M.T., MBA, PDEng., IPM., ASEAN Eng. (Ko-Promotor 2, Anggota)
- Prof. Ir. Budi Hartono, S.T., M.Pm., Ph.D., IPM. ASEAN Eng. (Penilai 1, Anggota)
- Ir. Anna Maria Sri Asih, ST, MM, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. (Penilai 2, Anggota)
- Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng. (Penguji Eksternal dari Institut Teknologi Bandung, Anggota)
- Ir. Muhammad Kusumawan Herliansyah, S.T., M.T.,Ph.D., IPU., ASEAN Eng. (Pengelola Program Studi, Anggota)
Seperti pada umumnya, masing-masing dewan penguji memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait disertasi yang dipaparkan. Terdapat macam-macam respons, mulai dari hambatan dalam pengaplikasian IERI hingga peran alat ukur untuk mencapai cita-cita pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 8% pada era Presiden Prabowo Subianto.

Selain itu, juga hadir 3 penanya kehormatan, yakni Tri Supondi, S.I.P, M.A., selaku Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional, Andi Rizaldi, S.T., M.M., selaku Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, dan Ir. Reni Yanita, M.Si., selaku Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka. Ketiganya sepakat bahwa penelitian ini sesuai dan relevan dengan keadaan KI yang ada di Indonesia sehingga diharapkan IERI dapat terus dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi KI secara nasional.
Setelah 90 menit ujian berjalan, Dewan Penguji memutuskan bahwa Siti Afiani lulus dengan predikat cum laude dan resmi menyandang gelar doktor melalui disertasi berjudul Pengembangan Alat Ukur Kesiapan Kawasan Industri di Indonesia (Industrial Estate Readiness Index). Di sisi lain, penelitian tersebut telah dipublikasikan pada 5 jurnal internasional terindeks scopus, 3 proceedings internasional, 1 jurnal nasional, dan menjadi bagian dari buku berjudul Pengembangan Indikator Pengukuran Tingkat Keberlanjutan dari Rantai Pasok Pangan dan Agro Industri yang Berkelanjutan.
Dengan pelantikan hari ini, Siti Afiani menjadi lulusan doktor ke-17 dari Program Studi Doktor Teknik Industri, Departemen Teknik Mesin dan Industri, ke-643 yang lulus dari Fakultas Teknik, dan ke-6516 yang lulus dari Universitas Gadjah Mada. Selamat, Doktor Siti Afiani! (Humas FT: Taufik Rosyidi)