Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2024 telah mengusungkan inovasi baru berupa alat pendeteksi obat yang berbasis algoritma deep learning dengan pengeluaran suara. Prototipe alat ini, yang dinamakan SmarV (Smart Vision), dirancang khusus untuk membantu disabilitas netra dalam mengenali, mengetahui kegunaan, serta memahami aturan pemakaian atau konsumsi obat yang dideteksi dengan keluaran berupa suara.
Teknologi di Balik SmarV
SmarV menggunakan algoritma deep learning terbaru, YOLOv9, untuk mendeteksi dan mengenali obat. Algoritma ini memungkinkan SmarV untuk mengidentifikasi obat dengan cepat dan akurat, serta mengeluarkan informasi terkait obat tersebut dalam bentuk suara. Pengguna cukup meletakkan obat di depan kamera SmarV, kemudian alat ini akan secara otomatis mengenali obat tersebut dan memberikan informasi melalui suara. Alat ini juga dilengkapi sensor untuk meningkatkan akurasi pendeteksian oleh kamera dan pengingat penggunanya untuk mengonsumsi obat dalam rentang waktu tertentu. Lalu, juga terdapat fitur Internet of Things (IoT) berupa pengiriman pesan WhatsApp kepada pengguna dan pendamping/wali dari pengguna berupa obat yg dideteksi oleh pengguna dan pengingat mengonsumsi obat. Hal ini bertujuan sebagai monitoring dan mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Selain itu, prototipe ini juga dilengkapi Braille agar memudahkan penyandang disabilitas netra dalam penggunaannya serta bersifat portable karena alat ini menggunakan power bank sebagai catu dayanya. Fitur ini sangat membantu bagi penyandang disabilitas netra yang kesulitan dalam mengonsumsi obat.
Manfaat dan tujuan SmarV terhadap penyandang disabilitas netra, antara lain:
- Mengenali nama obat yang akan dikonsumsi;
- Mengetahui aturan pemakaian obat, seperti dosis dan frekuensi konsumsi;
- Mencegah terjadinya kesalahan minum obat dan lupa minum obat;
- Meningkatkan kepatuhan terhadap jadwal mengonsumsi obat;
- Mengurangi ketergantungan penyandang disabilitas netra pada bantuan orang lain dalam mengelola pengobatan mereka.
Potensi Dampak SmarV
Dengan adanya SmarV, diharapkan akan terjadi peningkatan inklusivitas bagi disabilitas netra dalam mengakses informasi kesehatan dan obat-obatan. Inovasi ini tidak hanya memberikan kemudahan dan keamanan dalam konsumsi obat, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi yang ramah bagi disabilitas. Kedepannya, SmarV dapat diadaptasi dan dikembangkan lebih lanjut untuk berbagai aplikasi kesehatan lainnya, menjadikan kehidupan sehari-hari disabilitas netra lebih mandiri dan terintegrasi dengan baik dalam masyarakat.
Tim PKM-KC UGM 2024 telah membuktikan bahwa dengan kolaborasi antar disiplin ilmu dan pemanfaatan teknologi canggih, inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas dapat tercipta. SmarV adalah salah satu contoh nyata bagaimana teknologi dapat diintegrasikan untuk menciptakan solusi yang inklusif dan berkelanjutan. (Wahyu Putra Ardana, Disunting oleh Humas FT: Taufik Rosyidi)
Pencetus SmarV
Prototipe SmarV ini adalah hasil kolaborasi dari lima mahasiswa UGM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dengan Dosen Pendamping Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T, IPP., dari Fakultas Teknik. Berikut anggota tim SmarV:
- Wahyu Putra Ardana (Teknik Nuklir, 2022)
- Faundra Pratama Sukma (Teknologi Informasi, 2022)
- Naurin Yara Zalilah (Farmasi, 2022)
- Alexander Johan Pramudito (Teknologi Informasi, 2022)
- Muhammad Ikbal (Elektronika dan Instrumentasi, 2023)