Fakultas Teknik UGM menyelenggarakan pelatihan “Kelola Sampahmu, Cintai Lingkunganmu” pada 5 Desember 2025, dan diikuti oleh tenaga kependidikan sebagai upaya memperkuat perilaku pengelolaan sampah yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan di lingkungan kampus. Kegiatan ini menjadi langkah awal FT UGM untuk membangun kebiasaan pemilahan sampah yang lebih disiplin dan konsisten.
Narasumber utama, Prof. Wiratni, menyampaikan bahwa pemilahan sampah adalah kunci utama untuk memutus masalah lingkungan yang terus berulang. Beliau menjelaskan bahwa biaya pengolahan sampah di UGM mencapai angka signifikan setiap tahun, sehingga perubahan perilaku menjadi kebutuhan mendesak. Prof. Wiratni menegaskan bahwa kebiasaan kecil seperti memisahkan sampah organik, anorganik, dan residu dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan lingkungan dan efisiensi pengelolaan sampah kampus.
Dalam sesi diskusi, para petugas kebersihan seperti Bambang dan Restu memberikan pandangan lapangan mengenai tantangan yang sering muncul. Mereka menilai bahwa pengetahuan mahasiswa atau pegawai bukan menjadi masalah, tetapi konsistensi dan kemauan untuk melakukan pemilahan masih kurang. Mereka menekankan pentingnya edukasi yang berkelanjutan dan penguatan kebiasaan positif di semua unit kerja.
Prof. Wiratni menambahkan bahwa perilaku pemilahan dapat dibangun melalui desain tempat sampah yang tepat, contoh visual yang jelas, serta pendekatan kreatif seperti video edukasi singkat. Beliau mengapresiasi langkah FT UGM sebagai salah satu fakultas dengan populasi terbesar yang berkomitmen menjadi percontohan pengelolaan sampah kampus. Beliau juga memberi gambaran target universitas pada 2026, yaitu mengurangi volume sampah daun hingga 80% dan menekan sampah anorganik hingga hanya 10%.
Beberapa peserta seperti Purwantara, Bisri, Munaji, dan Franky mengusulkan berbagai inovasi untuk mendukung budaya pemilahan, mulai dari estetika tempat sampah, sensor kelembapan, reward system, hingga penerapan pengawasan berbasis teknologi. Prof. Wiratni juga mengusulkan program Wadul Sampah sebagai bagian dari pemanfaatan aplikasi Tegak SHE+I untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan warga kampus.
Melalui pelatihan ini, FT UGM ingin menegaskan bahwa upaya menjaga lingkungan bukan sekadar kewajiban teknis, tetapi bagian dari upaya membangun budaya kampus yang lebih sehat, efisien, dan bertanggung jawab. Langkah ini memperkuat peran FT UGM sebagai motor penggerak perubahan dan pusat inovasi pengelolaan lingkungan di UGM. (Tim Humas FT UGM)

