Fakultas Teknik merupakan fakultas dengan populasi mahasiswa terbanyak di Universitas Gadjah Mada. Perannya dalam mengurangi sampah plastik dan sekali pakai yang sudah menjadi masalah global akan sangat terasa dikalangan UGM. Oleh karena itu, Fakultas Teknik mengeluarkan kebijakan terkait larangan penggunaan plastik. Kebijakan ini direspons dan dilanjutkan dengan baik oleh kantin-kantin di Fakultas Teknik.
Teknik Mart sudah mulai beralih menggunakan kemasan reusable untuk makanan berat sehingga masih bisa digunakan lagi oleh pembeli. Kantin SGLC juga sudah tidak menggunakan plastik dan menyediakan kemasan biodegradable untuk take-away. Alat makan yang disediakan kantin SGLC juga berbahan keramik sehingga dapat digunakan berkali-kali. Upaya baik tersebut tidak hanya dilakukan kantin yang berada di gedung SGLC, tetapi juga dilakukan kantin yang berada di setiap departemen. Kantin DTAP sudah tidak menggunakan kemasan plastik dan menyediakan paper plate untuk take-away. Kantin DTSL menggunakan piring plastik yang reusable untuk membawa makanan yang bisa digunakan pembeli. Selain itu, kantin DTSL juga menggunakan plastik biodegradable berbahan serat singkong yang lebih ramah lingkungan untuk makanan ringan dan take-away. Kantin DTMI juga sudah tidak menggunakan plastik sekali pakai. Selain itu, kantin DTNTF mulai menyediakan alat makan berbahan stainless steel untuk menggantikan alat makan berbahan plastik. Semua kantin di Fakultas Teknik juga melayani penggunaan kotak makan dan botol minum untuk pembelian take-away.
Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mengubah perlahan kebiasaan masyarakat dalam menggunakan plastik sekali pakai sehingga dapat mengurangi timbulan yang menjadi polutan lingkungan. Kesadaran akan kerusakan lingkungan harus dimiliki semua masyarakat tanpa terkecuali. Kualitas lingkungan yang baik akan linear dengan kualitas kesehatan masyarakat juga. (Sumber: akun COE SENV)