
Yogyakarta, 9 Juni 2025 – Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada melalui Kelompok Riset Pusat Kajian Sumber Daya Bumi Non-Konvensional (UGRG) melakukan kegiatan penanaman padi lahan demplot dengan menggunakan padi varietas Gamagora. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari uji lapangan kombinasi produk hasil riset, yakni GamaHumat yang merupakan produk pembenah tanah (soil stabilizer) dengan bahan utama berupa batubara peringkat rendah dan GamaSil, produk pupuk berbasis nanosilika.
Kegiatan ini dihadiri oleh Prof. Ferian Anggara dan Prof. Himawan Tri Bayu Murti Petrus yang turut mengembangkan prototipe produk GamaHumat dan GamaSil. Kegiatan penanaman ini juga turut dihadiri oleh mahasiswa dan asisten Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Varietas padi Gamagora (Gama Gago Rancah) merupakan varietas padi hasil pengembangan dari Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM yang dikenal dengan keunggulannya dalam daya adaptasi terhadap lahan kering, ketahanan terhadap penyakit, serta produktivitas yang tinggi. Gamagora sangat sesuai untuk dikembangkan dalam sistem pertanian lahan sawah tadah hujan yang umum ditemukan di Indonesia.

Dalam meningkatkan produktivitas pertumbuhan tanaman padi, digunakan produk inovasi berupa GamaHumat, yaitu produk pembenah tanah yang berasal dari senyawa asam humat. Senyawa ini berasal dari hasil pengolahan batubara peringkat rendah yang selama ini belum dimanfaatkan secara ekonomis. Senyawa asam humat yang terkandung dalam produk GamaHumat telah terbukti meningkatkan penyerapan hara, memperbaiki struktur tanah, dan merangsang pertumbuhan akar. Inovasi ini dikembangkan oleh tim UGRG sebagai bagian dari upaya meningkatkan nilai tambah produk batubara tingkat rendah.
Produk GamaHumat dikombinasikan dengan GamaSil, yaitu produk nanosilika yang dikembangkan dari air limpasan panas bumi (geothermal brine). GamaSil mengandung unsur yang bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi penyerapan hara, memperkuat struktur jaringan tanaman, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres abiotik seperti kekeringan dan salinitas. Kombinasi kedua produk ini diharapkan dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan, khususnya dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan ketersediaan pangan global.
Kegiatan penanaman di lahan demplot ini tidak hanya menjadi momen uji coba lapangan, tetapi juga berfungsi sebagai media riset untuk menganalisis hasil penanaman. Penanaman ini menjadi bagian dari rangkaian uji lapangan yang akan terus dimonitor hingga masa panen mendatang. Tim peneliti akan mengamati berbagai parameter pertumbuhan dan kesehatan tanaman, serta membandingkan hasil panen dengan perlakuan konvensional tanpa GamaHumat dan GamaSil.
Penanaman padi menggunakan varietas tanaman padi Gamagora yang didukung dengan produk Gamahumat dan Nanosilika diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Hasil dari demplot ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan skala yang lebih luas. Kedepannya, kolaborasi antara peneliti, industri, dan pemerintah diharapkan terus terjalin untuk memperluas penerapan teknologi ini di berbagai daerah. (Ditulis oleh Kelompok Riset Pusat Kajian Sumber Daya Bumi Non-Konvensial (UGRG))