
“2 bulan lagi, kita berkumpul kembali untuk menyantap sayur yang kita tanam dan lele yang kita tebar benihnya.”
Ir. Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D., IPU., ACPE pada 14 Februari 2025 di Paviliun CLT FT UGM.
Pada saat kalimat tersebut diucapkan oleh Wakil Dekan FT UGM, Ali Awaludin, Ph.D., sedang dilakukan penanaman dan penebaran benih lele bersama antara Fakultas Teknik dengan Fakultas Teknologi Pertanian sebagai aksi mewujudkan ketahanan pangan dan energi.

Pernyataan tersebut berubah menjadi kenyataan pada (10/04) kemarin, sayuran dan lele yang dibudidaya telah siap untuk dipanen. Panen tersebut terasa spesial karena sayuran yang dihasilkan disokong oleh dua produk hasil penelitian dosen FT UGM berupa GamaHumat sebagai soil stabilizer dan booster cair bernama Sulasih-Sulanjana dan Katrili supaya tanaman lebih cepat tumbuh.
Setelah dipanen, kangkung dan lele tak langsung disantap, melainkan dibersihkan terlebih dahulu. Barulah pada keesokan harinya (11/04), kangkung diolah menjadi tumis kangkung.
Sementara itu, lele disajikan dalam 2 bentuk hidangan, yaitu lele goreng dan mangut lele yang menggugah selera. Tak berhenti di situ, santap bersama menjadi lebih nikmat dengan adanya nasi hangat, sambal yang lezat, serta tahu dan tempe sebagai menu pelengkap.
Kegiatan ini menandakan bahwasanya penggunaan produk-produk penelitian tersebut sukses dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi. Oleh karena itu, penulis berharap supaya GamaHumat, Sulasih-Sulanjana, dan Katrili dapat digunakan pada skala yang lebih besar. (Humas FT: Taufik Rosyidi)