Prof. Ir. Sunarno, M.Eng., Ph.D., IPU. merupakan dosen ahli instrumentasi dan kontrol dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika. Beliau memiliki semangat yang tinggi dalam mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam dunia pendidikan dan penelitian. Bahkan namanya digunakan sebagai nama salah satu temuannya: metode sunarno.
Terdapat 4 kelompok atau fokus riset yang ditekuni oleh Prof. Narno, yaitu uji tidak merusak, penelitian kolaborasi dengan bidang ilmu psikologi, sistem peringatan dini, dan baterai. Dalam kelompok riset uji tidak merusak terdapat uji kualitas gabah, uji kekeroposan tulang, uji jenis telur betina atau jantan, uji kualitas logam, dan keris analyzer.
Kelompok penelitian lain yang dilakukan Prof Narno juga membahas isu menarik yang sering didiskuikan oleh generasi Z yaitu kesehatan mental dan ilmu prikologi. Penelitian ini dilakukan berkolaborasi dengan para pakar dibidang ilmu psikologi. Hasil dari penelitian bidang inii terdapat stress meter, emotional energy meter, alat ukur kedalaman hipnotis, dan alat ukur radikalisme.
Selain itu, Prof Narno juga melakukan penelitian aktif tentang bidang kebencanaan yang hingga saat ini masih menjadi bahasan utama di Indonesia. Hal ini mengingat potensi dan daya rusak bencana yang mungkin terjadi di Indonesia karena kondisi geografis serta astronomisnya. Kelompok riset ini memiliki fokus sistem peringatan dini untuk bencana Merapi, gempa, kesehatan, cuaca, kebakaran listrik, serta sistem telemetri dan telekontrol.
Kelompok terakhir yaitu baterai yang menjadi topik hangat akhir-akhir ini terutama pada sektor pertambangan, industri, pemerintahan, dan energi karena mulai beralihnya kendaraan berbahan bakar minyak bumi ke kendaraan listrik. Riset ini meneliti tentang battery management system (BMS), BMS untuk kapal nelayan, serta mengembangkan sistem monitoring dan memperpanjang umur baterai.
Penelitian ini dilakukan harapannya dapat bermanfaat untuk kehidupan manusia yang lebih baik dimasa mendatang. Hal ini juga sangat mendukung SDGs untuk poin ke-3 (kehidupan sehat dan sejahtera), ke-4 (pendidikan berkualitas), ke-7 (energi bersih dan terjangkau), ke-9 (industri inovasi, dan infrastruktur), ke-12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), dan ke-13 (penanganan perubahan iklim).
“Berusahalah bahagia dan membahagiakan orang lain” – Prof. Narno
(Humas FT/nada)