Sepanjang tahun 2025, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) telah melaksanakan lebih dari 633 kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Capaian ini menunjukkan komitmen FT UGM dalam menghadirkan solusi nyata atas berbagai persoalan di lapangan dengan mengintegrasikan keilmuan teknik dan kebutuhan masyarakat.
Langkah tersebut sejalan dengan arah pengembangan perguruan tinggi yang didorong untuk memperkuat kolaborasi riset dan pengabdian agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh publik. Dengan demikian, kontribusi nyata kepada masyarakat dapat terus berjalan beriringan dengan komitmen mencetak lulusan yang unggul, kompeten, dan berdaya saing.
Komitmen ini ditegaskan dalam Konferensi Nasional Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KNPPM) 2025 bertema “Strategi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat untuk Inovasi Pengelolaan Desa Mandiri”, yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM di Hotel University Club (UC) UGM pada 15–16 Oktober 2025. Konferensi ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Dekan FKG UGM Prof. drg. Suryono, akademisi Universitas Nottingham Malaysia Prof. Dr. Marina Ng Kher Hui, serta Wakil Dekan FT UGM Prof. Ali Awaludin.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, menekankan pentingnya kerja sama lintas perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, untuk menghasilkan riset dan pengabdian yang berdampak luas. Menurutnya, ilmu pengetahuan tidak semestinya hanya menjadi alat untuk mengejar peringkat atau pangkat akademik, melainkan harus mampu menginspirasi dan menggerakkan masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Ali Awaludin menyoroti sejumlah program unggulan FT UGM, seperti pemanfaatan teknologi pengolahan sampah, hilirisasi Gama Humat untuk rehabilitasi lahan pascatambang, pembangunan bale bambu di Cianjur, pengembangan teknologi jembatan, hingga penerapan sistem tenaga surya di sekolah rakyat Banyumas.
Prof. Ali menegaskan bahwa kunci keberhasilan pengabdian terletak pada kolaborasi lintas disiplin, dukungan kebijakan kampus yang adaptif, serta keterlibatan langsung masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, pengabdian dapat menghadirkan solusi yang lebih holistik, terarah, dan berkelanjutan.
Sumber: Berdampak ke Masyarakat, Perguruan Tinggi Diminta Saling Berkolaborasi – Universitas Gadjah Mada