
Fakultas Teknik UGM melalui Engineering Research and Innovation Center (ERIC) sukses menyelenggarakan perhelatan biennial konferensi internasional, the 13th Asia-Pacific International Conference on Lightning (APL 2025) pada 17-20 Juni 2025 di Hotel Bintang Bali Resort, Bali. ERIC FT UGM menjadi tuan rumah untuk perhelatan konferensi internasional tahun 2025 setelah sebelumnya dilaksanakan di Langkawi Malaysia pada tahun 2023.
Konferensi dua tahunan yang telah diadakan sejak tahun 2003 di berbagai negara ini bertujuan untuk menyatukan para peneliti dan ahli dari seluruh dunia yang tertarik dengan topik teknologi penanganan keselamatan, dan perlindungan dari petir. Dengan terbatasnya ilmu pengetahuan tentang gangguan petir yang dikuasai telah berpengaruh pada fasilitas strategis seperti industri migas, teknologi informasi dan komunikasi, industri pupuk, dan kelistrikan yang dapat berdampak, baik dari sisi akademik maupun industri.

Dipimpin oleh Prof. Ir. Tumiran, M.Eng., Ph.D., IPU. selaku General Chairman, APL 2025 mengangkat tema besar “Lightning Phenomena and Its Impact on Power Systems.” Konferensi ini berhasil menghimpun lebih dari 100 makalah ilmiah dari berbagai negara, dengan tingkat penerimaan mencapai 75,2%. Peserta konferensi ini berasal dari 12 negara, diantaranya dari Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Eropa, Afrika Selatan dan beberapa negara lainnya, mencerminkan antusiasme global terhadap isu petir dan ketenagalistrikan.
APL 2025 tidak hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga menjadi katalisator kolaborasi antara akademisi dan industri. Dalam sesi diskusi lanjutan, sejumlah inisiatif kerja sama riset mulai dijajaki, termasuk pengembangan sistem proteksi petir berbasis data dan integrasi teknologi mitigasi ke dalam infrastruktur energi nasional.
Konferensi ini mendapat dukungan dari berbagai institusi nasional dan internasional seperti PLN, Dirjen Ketenagalistrikan, ITP, CIGRE, MKI, IEEE Indonesia Section, MDPI, dan DEHN. Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Direktur Transmisi dan Sistem Perencanaan PLN, pakar petir dari Tsinghua University, Royal Meteorological Institute of Belgium, JLDN Jepang, dan ITB memperkuat posisi APL 2025 sebagai forum strategis lintas sektor. Konferensi ini juga diramaikan dengan partisipasi dari berbagai industri kelistrikan di Asia-Pasifik.
Konferensi ini ditutup dengan diskusi Future Collaboration sebagai bentuk tindak lanjut pelaksanaan konferensi internasional ini. Dengan keberhasilan ini, ERIC FT UGM menyadari bahwa untuk terus bisa meningkatkan kapasitas sebagai bagian dari unit penelitian dan pengembangan di lingkungan UGM, tetapi juga memperkuat peran Indonesia dalam memimpin diskursus ilmiah global terkait ketahanan sistem kelistrikan di era perubahan iklim.
Penulis: Rina Satriani