Hasil penelitian dari akademisi selama ini hanya sedikit yang sampai ke pasar industri. Sebagian besar hasil penelitian tersebut hanya berakhir sebagai artikel dan karya ilmiah, tetapi manfaatnya tidak bisa langsung dirasakan di masyarakat. Oleh karena itu, hilirisasi hasil penelitian akademisi perlu dilakukan sehingga dapat diterapkan di masyarakat dan industri. Salah satu alumni Fakultas Teknik yang peduli dan membantu proses hilirisasi ini adalah Bapak Leonardus Arda Dewajaya bersama PT Algatech.
Bapak Leonardus Arda Dewajaya atau akrab dipanggil Pak Leo merupakan alumni magister Teknik Sistem angkatan 2019. Beliau merupakan salah satu pengusaha yang memiliki fokus pada lingkungan. Penelitian untuk thesisnya membahas tentang pengolahan limbah kelapa sawit tanda kosong menjadi bahan bakar padat yang dapat menggantikan LPG. Limbah kelapa sawit tersebut jika tidak diolah akan menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih kuat dari CO2 menyumbangkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Kepeduliannya terhadap lingkungan ini membuat beliau sangat sensitif dalam menangkap isu lingkungan. Polusi udara yang terjadi di Indonesia memiliki trend yang semakin meningkat setiap tahunnya. Sejauh ini solusi yang ditawarkan pemerintah yaitu melakukan reboisasi di daerah hutan dan pesisir, sedangkan polusi tersebut berada di daerah perkotaan. Oleh karena itu, Pak Leo mencari suatu solusi yang bisa digunakan untuk mengurangi polusi diperkotaan tanpa memerlukan lahan yang luas. Mikroalga yang merupakan hasil penelitian akademisi FT UGM menjadi salah satu solusinya.
Hasil penelitian tersebut mempunyai nilai ekonomi dan target pasar yang tinggi karena dapat menjadi solusi untuk menyehatkan udara di lingkungan perkotaan. Oleh karena itu, Pak Leo bersama PT Algatech berusaha mengembangkan mikroalga menjadi produk yang siap digunakan di masyarakat dan industri. Pengembangan produk ini juga disertai dengan diskusi bersama peneliti ahli pemilik mikroalga yaitu Pak Nugroho, Pak Eko, dan Pak Arif yang merupakan dosen Fakultas Teknik.
Mikroalga ini merupakan tanaman yang dapat menyerap karbon untuk fotosintesis dan keluarkan dalam bentuk oksigen. Tanaman ini akan semakin peka saat karbon yang diserap semakin banyak sehingga hasil fotosintesis seperti air harus segera dikurangi. Oleh karena itu, proses pengembangan produk terus dilakukan hingga easy to use. Produk ini didesain menggunakan 100 liter mikroalga yang setara dengan 4 sampai 5 pohon dewasa berumur 10 hingga 15 tahun. Produk ini memiliki keunggulan yaitu tidak membutuhkan lahan yang luas dan tidak perlu menunggu waktu yang lama seperti pohon. Selain itu, mikroalga ini juga bisa digunakan di dalam ruangan dengan bentuk furnitur.
Kerja sama hilirisasi mikroalga ini dimulai pada akhir Januari 2024 dan mulai digunakan industri pada awal Juni 2024. Upaya seperti ini harus terus dilakukan untuk menyambungkan hasil penelitian di universitas dan kebutuhan industri. Selain itu, peran alumni universitas sebagai pelaku industri sangat diperlukan untuk meningkatkan potensi kerja sama antar lembaga.
(HUMAS FT/Sumber: Leonardus Arda Dewajaya)