Program pengabdian masyarakat yang memperkenalkan teknologi biogas di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, berfokus pada pemanfaatan limbah ternak sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Teknologi ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan energi yang lebih efisien, bersih, dan mendukung pengelolaan limbah secara efektif. Program ini didukung oleh KKN-PPM UGM Periode 2 tahun 2024.
Biogas dihasilkan melalui proses peruraian anaerobik kering dalam sistem kedap udara yang dirancang khusus untuk mengolah limbah organik. Limbah ternak dimasukkan ke dalam digester, di mana proses fermentasi selama 30 hari menghasilkan biogas sebagai sumber energi, sementara residu limbah diolah menjadi pupuk kompos.
Ketua tim peneliti dari Fakultas Teknik UGM, Prof. Chandra Wahyu Purnomo, menjelaskan bahwa program ini menawarkan solusi berkelanjutan untuk masyarakat pedesaan. “Teknologi biogas ini tidak hanya menyediakan energi alternatif yang lebih bersih dan terjangkau, namun juga membantu pengelolaan limbah ternak dengan lebih bertanggung jawab. Kami berharap masyarakat dapat mandiri dalam memanfaatkan teknologi ini untuk manfaat jangka panjang dari sisi ekonomi dan lingkungan,” kata Prof. Chandra.
Program ini juga berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim, melalui pengurangan emisi dari limbah ternak dan penggunaan energi bersih. Selain itu, pengelolaan limbah yang lebih baik mendukung pelestarian ekosistem darat.
Dengan demikian, masyarakat Desa Telukan tidak hanya memperoleh solusi energi yang ramah lingkungan, tetapi juga berperan aktif dalam pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan untuk masa depan yang berkelanjutan. (Mega)
SDG’s:
- SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau)
- SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab)
- SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim)
- SDG 15 (Ekosistem Darat)