Universitas Gadjah Mada, melalui kolaborasi antara Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas Farmasi, menciptakan pupuk booster Sulasih-Sulanjana sebagai bentuk dukungan terhadap kemandirian pangan dan energi nasional.. Pupuk ini berbasis mineral silika yang diperoleh dari limbah industri geothermal, dengan memanfaatkan potensi lokal untuk mendukung keberlanjutan pertanian dan pengelolaan sumber daya.
Inisiatif ini sebagai langkah nyata dengan memanfaatkan lahan disekitar TPS3R Grahakara Grafika Fakultas Teknik UGM. Melalui penerapan teknologi inovatif ini, para peneliti berupaya mengoptimalkan produktivitas lahan dengan pendekatan ramah lingkungan. Pupuk booster Sulasih-Sulanjana memiliki keunggulan unik, yakni kandungan mineral silika yang terbukti memperkuat ketahanan tanaman terhadap hama dan meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi. Inovasi ini tidak hanya menawarkan solusi bagi peningkatan produktivitas pertanian, tetapi juga menjadi jawaban atas tantangan pengelolaan limbah industri geothermal, yang sebelumnya kurang dimanfaatkan.
Penanaman komoditas seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman pangan lainnya dilakukan dengan metode yang mengintegrasikan prinsip-prinsip pertanian dan berkelanjutan. Melalui langkah kecil ini, Fakultas Teknik UGM menunjukkan bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan langsung dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan energi. Tidak hanya menciptakan produk inovatif, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai wilayah, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin untuk menghadapi tantangan global.
Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, pupuk booster Sulasih-Sulanjana menjadi bukti nyata bahwa kedaulatan pangan dan energi bukan hanya mimpi, tetapi cita-cita yang dapat dicapai bersama melalui langkah nyata dan terencana (Priyanto).