FT-UGM. Tim peneliti 3D Printing Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada yang terdiri atas Dr. Herianto, Prof. Alva Edy Tontowi, Dr. Wangi Pandan Sari, Hasan Mastrisiswadi, M.Eng., dan Sarah Iftin Atsani, M.Sc., meneliti terkait teknologi 3D Printing dalam pembuatan Soft Pneumatic Actuator (SPA) untuk alat rehabilitasi.Pendekatan inovatif yang dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas alat rehabilitasi, menjadikannya lebih adaptif dan efisien bagi pasien yang membutuhkan terapi fisik.
Salah satu aspek kunci dari penelitian ini adalah eksplorasi berbagai jenis soft pneumatic actuators yang dapat diproduksi melalui 3D printing. Dengan memanfaatkan material dan teknik canggih, para peneliti dapat menciptakan aktuator yang tidak hanya ringan tetapi juga mampu meniru gerakan alami otot manusia. Ini sangat penting dalam rehabilitasi, di mana tujuannya adalah untuk memulihkan mobilitas dan fungsi pasien.
Pengembangan SPA multi-material mewakili kemajuan signifikan di bidang ini. Dengan menggabungkan berbagai material, para peneliti dapat meningkatkan kinerja dan fleksibilitas aktuator. Pendekatan multi-material ini memungkinkan pembuatan aktuator dengan kekakuan dan fleksibilitas yang bervariasi, memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan kebutuhan spesifik masing-masing pasien.
Selain meningkatkan fungsionalitas alat rehabilitasi, penelitian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan mempromosikan penggunaan teknologi biomedis dalam kesehatan. Integrasi 3D printing dalam produksi SPA tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga meminimalkan limbah, berkontribusi pada praktik yang lebih berkelanjutan di bidang medis. Dr. Herianto menyampaikan bahwa teknologi 3D Printing sangat menunjang untuk pengembangan teknologi biomedik dengan harapan inovasi yang hadir adalah karya asli anak bangsa Indonesia.
Seiring dengan kemajuan penelitian, tim ini optimis tentang potensi dampak temuan mereka terhadap industri rehabilitasi. Kemampuan untuk memproduksi soft pneumatic actuators yang disesuaikan melalui 3D printing dapat merevolusi cara alat rehabilitasi dirancang dan diproduksi, yang pada akhirnya mengarah pada hasil yang lebih baik bagi pasien.
Sebagai kesimpulan, eksplorasi teknologi 3D printing dalam produksi soft pneumatic actuators untuk alat rehabilitasi di Yogyakarta mewakili langkah maju yang signifikan dalam rekayasa biomedis. Dengan potensi untuk meningkatkan efektivitas terapi rehabilitasi, penelitian ini tidak hanya berkontribusi pada kemajuan teknologi kesehatan tetapi juga sejalan dengan tujuan keberlanjutan global. (Rina Satriani)