FT-UGM. Taman di seputar Gedung Prof. Roosseno (SGLC) memiliki koleksi anggrek yang menjadi penciri khusus. Pemeliharaan anggrek dikelola oleh petugas taman yang memiliki keterampilan khusus pertamanan.
Gedung SGLC merupakan gedung berkategori green building, yang ramah lingkungan dan rendah pemanfataan energi. Predikat green building lebih lengkap dengan adanya berbagai fasilitas pendukung.
Puluhan tanaman anggrek berada di taman-taman Fakultas Teknik, khususnya di jalur masuk ke gedung SGLC. Hampir setiap pohon berbatang kayu yang ada di kawasan ini memiliki tanaman anggrek yang hidup menempel dengannya. Terdapat beberapa jenis tanaman anggrek yang dikonservasikan, seperti anggrek bulan, anggrek jingga, anggrek violet, dan masih banyak yang lainnya. Anggrek-anggrek tersebut tumbuh dengan baik dan cantik karena dirawat dengan sepenuh hati. Hal yang dilakukan ini linear mendukung program SDGs pada poin ke-11 (kota dan pemukiman yang berkelanjutan) dan poin ke-15 (ekosistem daratan).
Selain itu, taman Gedung SGLC memiliki mekanisme tata air atau pengairan taman khusus, yaitu menggunakan air daur ulang, bukan air bersih.
Tugu Teknik yang berdiri menyambut tamu yang datang maupun pergi, seolah memberikan perlindungan dan menambah ciri khas tata letak taman.
Tugu dan taman menjadi wahana untuk swa foto bagi mahasiswa, khususnya yang wisuda, maupun tamu atau siswa sekolah yang berkunjung ke FT UGM. Suasana malam di taman depan gedung SGLC juga tidak kalah indah.
Indahnya taman di FT UGM tidak lepas dari campur tangan berbagai pihak. Mulai dari para pengurus, mahasiswa, tendik, dan juga tentu saja para tenaga kebersihan. (Humas FT)