Yogyakarta, 13 Oktober 2025 — Dalam menghadapi dinamika era teknologi yang terus berkembang, Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menggelar Seminar Nasional Keinsinyuran Semester Gasal Tahun Akademik 2025/2026. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat profesionalisme, etika, dan inovasi di dunia keinsinyuran, sekaligus menegaskan peran insinyur sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Diselenggarakan di lingkungan Fakultas Teknik UGM dan diikuti oleh lebih dari 130 peserta, seminar ini dihadiri oleh mahasiswa PSPPI, dosen pembimbing, akademisi, serta praktisi dari berbagai bidang teknik. Acara tersebut menjadi ruang pertemuan gagasan antara dunia akademik dan profesional dalam menjawab tantangan keinsinyuran modern yang menuntut keunggulan kompetensi dan integritas.
Dalam sambutan pembukaannya, Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan FT UGM, Prof. Ir. Sugeng Sapto Surjono, menekankan pentingnya integrasi antara penguasaan akademik dan tanggung jawab profesional dalam profesi keinsinyuran.
“Milestone seminar ini merupakan bagian integral dari kurikulum profesi insinyur. Harapannya, seluruh peserta dapat menyelesaikan program dengan hasil terbaik dan terus menumbuhkan jejaring profesional yang kuat,” ujar Prof. Sugeng.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Ir. Selo, selaku Keynote Speaker, memperkenalkan gagasan Insinyur 5.0, yang menyoroti kolaborasi antara manusia dan kecerdasan buatan (AI) sebagai paradigma baru dalam praktik keinsinyuran dan memaparkan konsep “Insinyur 5.0: Kolaborasi Manusia dan AI untuk Menciptakan Masa Depan.” Prof. Selo menekankan pentingnya etika, kreativitas, dan empati manusia dalam penerapan teknologi, serta perlunya literasi digital dan kolaborasi lintas disiplin guna mewujudkan keinsinyuran yang berkelanjutan dan berorientasi pada kemanusiaan.
“AI bukan pengganti insinyur, tetapi co-pilot yang membantu kita berpikir lebih cepat, lebih presisi, dan lebih berdampak. Kolaborasi manusia dan teknologi adalah fondasi masa depan keinsinyuran,” tegas Prof. Selo.
Rangkaian seminar dilanjutkan dengan sesi paralel di Gedung SGLC (Lantai 3 dan Lantai 11) pada sembilan ruang berbeda—Meeting Room 1, MF1, MF2, MR1, MR2, 11A1, 11A2, 11B1, 11B2, dan 11B3—yang menampilkan lebih dari seratus makalah penelitian dan studi kasus. Para peserta mempresentasikan hasil karya ilmiah mereka yang mencakup berbagai isu strategis, mulai dari inovasi energi bersih, pengembangan teknologi drone, pengelolaan data spasial berbasis pesawat nirawak, hingga sistem kelistrikan dan efisiensi industri perminyakan.
Diskusi yang berlangsung di tiap ruang berjalan dinamis dan produktif. Para peserta berdialog dengan dosen pembimbing dan penilai dari PSPPI FT UGM, membahas potensi penerapan teknologi tepat guna serta pendekatan keberlanjutan dalam setiap praktik keinsinyuran. Forum ini menjadi wadah strategis bagi pertukaran ilmu, penguatan etika profesi, dan pembentukan jejaring profesional lintas disiplin.
Sebagai bentuk penghargaan atas kualitas karya ilmiah dan kemampuan presentasi para peserta, panitia Seminar Nasional Keinsinyuran 2025 memberikan sejumlah penghargaan Best Paper dan Best Presenter dari tiap ruang seminar.
Di Ruang MR1, penghargaan Best Paper diraih oleh Badaruddin A.P. melalui kajiannya “Kajian dan Verifikasi Dampak Lingkungan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap 2”, sementara Best Presenter dianugerahkan kepada Mugi Gustari. Di Ruang MR2, penghargaan Best Paper diberikan kepada Peri Emil Habonaran Siallagan atas karyanya “Uji Akurasi Foto Tegak dengan Pesawat Udara Nirawak (PUNA) untuk Pengumpulan Data Fisik Terintegrasi di Kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar Tahun 2025”, dan Best Presenter diraih oleh Rias Nur Wulandari.
Selanjutnya, Wiwit Suryanto meraih penghargaan ganda di Ruang MF1 sebagai Best Paper dan Best Presenter dengan penelitian “Aplikasi Metode Multi-Channel Analysis of Surface Waves (MASW) untuk Karakterisasi Tanah di Area Ash Landfill PLTU Jawa 9 dan 10 Cilegon, Banten.” Di Ruang MF2, penghargaan serupa diraih oleh Agnesya Putri Gustianty untuk karyanya “Evaluasi Formulasi Alkali-Surfaktan untuk Aplikasi Chemical Enhanced Oil Recovery.”
Di Ruang 11A1, Wahyu Firmansyah terpilih sebagai Best Presenter melalui pemaparan makalah “Perancangan dan Realisasi Drone Pemetaan dengan Jangkauan Luas dan Durasi Terbang Lama di PT Bandung Mekatronika Teknologi” karya Jamrud Aminuddin. Di Ruang 11A2, penghargaan Best Paper dan Best Presenter diberikan kepada Dalih Fajar Nurjaya berkat penelitiannya “Meningkatkan Stock Availability Inventory Crude Oil Tank Melalui Metode Compact Solution untuk Menjaga Security of Supply BBM BBK Nasional di PT Kilang Pertamina Internasional Unit VI Balongan.”
Untuk Ruang 11B1, Norman Armedia memperoleh dua penghargaan sekaligus sebagai Best Paper dan Best Presenter dengan makalah “Implementasi Sistem Online Monitoring Partial Discharge sebagai Pendeteksi Dini Kegagalan Isolasi Stator Generator di Refinery Unit III Plaju.” Di Ruang 11B2, penghargaan Best Paper diraih oleh Roy Gamma melalui penelitiannya “Perancangan Penyediaan Tenaga Listrik untuk Fasilitas Injection Point Sumber Pasokan Gas Non Konvensional”, dan Best Presenter dianugerahkan kepada True Triumph Siagan. Sementara itu, di Ruang 11B3, Rio Alfonius Ginting mendapat penghargaan Best Presenter atas pemaparannya terhadap makalah “Line Sizing dan Kalkulasi Ketebalan Dinding Pipa pada Pekerjaan Fire Water Facility di PT KPI RU IV Cilacap” karya Kevin Yan Arihta Purba.
Rangkaian penghargaan tersebut mencerminkan keberagaman topik dan kedalaman kajian ilmiah yang diangkat oleh peserta, mulai dari energi baru terbarukan, teknologi digital, hingga pengelolaan industri. Semua karya mencerminkan semangat profesionalisme dan tanggung jawab sosial insinyur Indonesia dalam membangun peradaban teknik yang inovatif, beretika, dan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, PSPPI FT UGM mempertegas perannya sebagai pusat pengembangan kompetensi insinyur profesional yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan tantangan global. Seminar ini tidak hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga menghidupkan nilai-nilai keinsinyuran yang berorientasi pada inovasi, tanggung jawab sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan semangat Insinyur 5.0, PSPPI FT UGM berkomitmen mencetak insinyur masa depan yang tidak hanya ahli di bidangnya, tetapi juga mampu menjadi mitra strategis teknologi yang beretika, kreatif, dan berorientasi pada keberlanjutan pembangunan nasional maupun global. (Tim Humas FT UGM)