Rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Dusun II, Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, oleh Fakultas Teknik UGM, menghadirkan inovasi baru berupa inisiasi budidaya maggot sebagai solusi pengelolaan limbah rumah tangga. Budidaya maggot ini memanfaatkan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang mampu mengurai sampah organik dengan cepat, sehingga mengurangi volume sampah rumah tangga.
Bapak Sulis, salah satu warga Dusun II, Telukan, menyatakan antusiasmenya terhadap program budidaya maggot ini. “Saya sangat senang dengan inisiasi budidaya maggot ini karena akhirnya ada solusi untuk sampah rumah tangga yang menumpuk. Sampah di rumah saya bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan saya berharap program ini dapat diimplementasikan ke warga lainnya,” ujarnya.
Prof. Chandra Wahyu Purnomo, ketua tim peneliti dari Fakultas Teknik UGM, menekankan pentingnya inisiatif ini dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. “Budidaya maggot ini adalah bagian dari solusi integratif untuk mengelola limbah secara efisien dan berkelanjutan. Program ini tidak hanya membantu masyarakat mengatasi masalah sampah, tetapi juga memberikan peluang ekonomi dan mendukung pencapaian beberapa tujuan SDGs. Kami berharap program ini dapat diadopsi lebih luas oleh masyarakat,” ungkap Prof. Chandra.
Inisiatif pengabdian ini merupakan langkah konkret menuju lingkungan yang lebih baik sekaligus memberdayakan masyarakat secara ekonomi, sehingga membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Telukan dan sekitarnya. (Mega)
SDG’s:
- SDG 2: Mengakhiri Kelaparan
- SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
- SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab