Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM mengadakan talkshow “Meramu Keberlanjutan Teknik Geodesi: Hilirisasi dan Inovasi Informasi Lokasi” pada 28 November 2025 di Yogyakarta. Acara ini menghadirkan lima narasumber dari kementerian dan industri geospasial, serta dipandu oleh Dr. I Made Andi Arsana sebagai moderator. Kegiatan ini bertujuan untuk membahas arah keberlanjutan teknik geodesi, praktik hilirisasi, serta inovasi informasi lokasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri. Narasumber agenda kali ini adalah Dr. Dwi Budi Martono (Staf Ahli Menteri ATR/BPN), Komang Sri Hartini, S.T., M.Sc. (Kepala Pusdatin Kementerian PU), Benny Emor, S.T., EMBA. (CEO Geosquare), Ir. Mokhamad Zaim Nurhidayat, S.T. (Head of Land Management PT Vale Indonesia), dan Nikma Fista, S.T., MBA. (Presiden Direktur Barraslogi). Dibuka oleh Ketua Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM, Prof. Trias Aditya KM.
Para narasumber menyampaikan perkembangan teknologi geospasial dan tantangan implementasinya di lapangan. Mereka menjelaskan kebutuhan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor usaha dalam membangun ekosistem geospasial yang efektif. Diskusi juga mengupas peran geodesi dalam pembangunan nasional, khususnya terkait pengelolaan lahan, tata ruang, mitigasi risiko, dan pengembangan industri karbon. Informasi ini membuka wawasan mahasiswa dan alumni mengenai dinamika profesi geospasial di berbagai sektor.

Para pembicara memaparkan kebutuhan peningkatan kompetensi dalam bidang geodesi. Mereka menjelaskan perubahan pasar kerja, yang menuntut geodet untuk menguasai tidak hanya pengumpulan data, tetapi juga analisis, integrasi, dan interpretasi spasial. Narasumber dari perusahaan tambang dan industri teknologi menyampaikan pergeseran peran geodet, dari pelaksana teknis menjadi perancang strategi dan manajer kebijakan berbasis data spasial. Perspektif ini memberikan gambaran jelas tentang peluang karier bagi lulusan Teknik Geodesi UGM.

Pembahasan mengenai pemetaan partisipatif, keamanan data, karbon kredit, dan tata kelola lahan menunjukkan bahwa geodesi memiliki dampak langsung terhadap masyarakat. Narasumber menjelaskan bagaimana data spasial meningkatkan kepastian hukum tanah, menekan konflik agraria, dan membantu mitigasi bencana. Mereka juga menerangkan penggunaan teknologi 3D, augmented reality, dan pemodelan spasial untuk efisiensi pembangunan infrastruktur. Penjelasan ini menunjukkan peran strategis geospasial dalam pengambilan keputusan publik dan bisnis.
Acara ini juga memberikan manfaat langsung bagi FT UGM. Diskusi lintas sektor memperkuat posisi akademik Departemen Teknik Geodesi sebagai pusat pengembangan ilmu geospasial yang relevan dan adaptif. Kehadiran alumni dan profesional memperluas jejaring industri kampus. Selain itu, masukan mengenai kompetensi dan kebutuhan pasar kerja memberikan dasar kuat bagi perbaikan kurikulum, sehingga pembelajaran di FT UGM lebih sesuai dengan standar global dan kebutuhan industri.
Kegiatan ini menampilkan bentuk nyata kontribusi akademik UGM dalam mendukung keberlanjutan pembangunan dan tata kelola ruang yang lebih baik. Pendekatan ini selaras dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan, penguatan kota berkelanjutan, mitigasi perubahan iklim, serta tata kelola yang transparan. Acara ditutup dengan penyerahan apresiasi bagi narasumber, dukungan sponsor, serta sesi foto bersama sebagai bagian dari bentuk kolaborasi dan kebersamaan. (Tim Humas FT UGM)
