Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menyelenggarakan sebuah talkshow inspiratif yang menghadirkan tiga alumni hebat dari berbagai departemen. Mereka adalah Dunung Lintang Asmoro (Teknik Mesin 2020), Satria Handar atau yang akrab disapa Iyok (Teknik Sipil 2020), serta Ajeng Mentari Soestika (PWK 2020). Ketiganya hadir untuk berbagi pengalaman merintis karier dan bisnis kepada para mahasiswa.
Pembicara pertama, Dunung Lintang Asmoro, membuka diskusi dengan membagikan perjalanan bisnisnya di bidang otomotif. Ia mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang harus ia hadapi ialah persaingan yang tidak sehat di industri tersebut. “Banyak mafia dalam kompetisi bisnis otomotif, tapi itu tidak membuat saya berhenti,” ujarnya. Dunung menekankan pentingnya keteguhan dan keberanian untuk terus berkembang meskipun menghadapi tekanan besar.
Sementara itu, pembicara kedua, Satria Handar (Iyok), membagikan kisahnya dalam membangun bisnis ayam bakar “Dua Tuan Muda”. Iyok mengungkapkan alasan memilih dunia bisnis yanni kondisi lapangan pekerjaan yang semakin kompetitif mendorongnya untuk menciptakan peluang baru. Ia menuturkan bahwa bisnis F&B memiliki kompleksitas tinggi, mulai dari aspek kehalalan, higienitas, penyimpanan bahan, waktu tunggu makanan, konsistensi rasa, hingga manajemen sumber daya manusia. “Tantangan-tantangan itu membentuk saya menjadi pribadi yang adaptif, baik menghadapi tekanan kecil maupun besar,” ujar Iyok. Ia menambahkan bahwa keberadaan partner yang sudah memiliki pengalaman di dunia bisnis menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanannya. Pengalaman mereka selama melakukan pengabdian di Pulau Komodo juga menjadi inspirasi awal. Terbiasa memasak dengan cara dibakar—mencari kayu, mengumpulkan arang, hingga mempraktikkan teknik membakar—menjadi fondasi semangat keduanya dalam merintis usaha ayam bakar.
Di akhir sesi, Iyok menyampaikan apresiasinya kepada almamater. “Terima kasih kepada FT UGM yang telah menjadi tempat tumbuh,” ucapnya menutup talkshow.
Pembicara terakhir, Ajeng Mentari Soestika (PWK 2020), merupakan pemilik Cikstik Group yang menaungi tiga bisnis: Cikstik, Gulai Tjap Nyonya, dan Sadadjiwa.co. Ajeng memulai Sadadjiwa.co sejak semester 3, sebuah pencapaian yang menunjukkan keberanian sekaligus visi jangka panjangnya.
Ajeng menjelaskan bahwa marketing dan branding adalah prioritas utama ketika membangun bisnis, terutama dengan keterbatasan anggaran. Ia membuktikan efektivitas strategi tersebut ketika salah satu konten TikTok bisnisnya mencapai 7 juta views, yang kemudian membuat produknya viral dan meningkatkan penjualan secara signifikan.
Bisnis selanjutnya, Ajeng melebarkan sayap di bidang bidang F&B, Ajeng membuka restoran cikstik, yang kini memiliki dua cabang di Yogyakarta. Pada 2025, ia kembali memperluas jangkauan dengan membangun bisnis ketiganya, Gulai Tjap Nyonya, yang mengedepankan konsep personal branding. Dengan demikian, ketiga bisnisnya memiliki segmentasi pasar yang berbeda dan dapat tumbuh secara paralel. (Shafa Sabrina, Sunting: Tim Humas FT UGM).