Yogyakarta (UGM) – Jalalludin Mukhtafi, mahasiswa program sarjana Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM), berkesempatan menjadi perwakilan Indonesia sekaligus pembicara pada ajang The 4th African Conference of Fundamental and Applied Physics (ACP 2025). Konferensi ini merupakan kegiatan internasional yang diinisiasi oleh The African School of Fundamental Physics and Application (ASP) bekerja sama dengan University of Lomé, Togo, dan diselenggarakan secara hybrid pada 14–20 September 2025.
Konferensi ini mempertemukan para fisikawan, tenaga pengajar, dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan riset, khususnya dari negara-negara di benua Afrika dan berbagai belahan dunia. Tujuan utamanya ialah memperluas kolaborasi serta berbagi perkembangan mutakhir dalam ilmu fisika dan penerapannya untuk mendukung kemajuan sains di kawasan tersebut.
Terdapat empat program utama dalam ACP 2025, yaitu Particle and Applications, Light Sources and Applications, Cross-Cutting Fields, serta Social Engagements. Pada kesempatan ini, Jalalludin tampil sebagai pembicara dalam sesi oral presentation pada program Particle and Applications dengan track Physics Research.
Dengan mengusung topik penelitian berjudul “Analysis of Flow Characteristic and Optimization of Fluid Flow Distribution in a Molten Salt Reactor using CFD Simulation”, Jalal memaparkan hasil riset tugas akhir dan skripsinya selama 12 menit dilanjutkan sesi tanya jawab selama 3 menit.
Penelitiannya berfokus pada evaluasi kinerja desain Molten Salt Reactor (MSR) untuk meningkatkan keseragaman distribusi aliran fluida dan distribusi daya di dalam teras reaktor. Keseragaman ini penting untuk meminimalkan terbentuknya hotspot suhu yang berpotensi mengganggu keselamatan operasional reaktor.
Dari hasil simulasi, optimasi beberapa geometri alternatif menunjukkan peningkatan signifikan: plenum atas menurunkan deviasi pada S reactor dan S ring masing-masing sebesar 53,18% dan 4,4%; plenum bawah sebesar 50,39% dan 4,89%; serta setelah pemasangan shroud, deviasi berkurang sebesar 31,63% dan 4,9%.
Di akhir wawancara, Jalal mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya dapat berpartisipasi pada forum ilmiah internasional ini, meski secara daring.
“Presentasi saya berjalan lancar berkat dukungan dari para dosen pembimbing, yaitu Prof. Dr. Ir. Andang Widi Harto, M.T., IPU., ASEAN Eng., Dr. Dr.-Ing. Ir. Kusnanto, dan Ir. Kutut Suryapratomo, M.T., M.Sc.,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF) UGM untuk terus mengambil setiap kesempatan yang ada, baik di bidang akademik maupun non-akademik, selama menempuh pendidikan di kampus.