Dalam angka mempercepat penerapan Bangunan Gedung Hijau (BGH) di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), meluncurkan Peta Jalan Penyelenggaraan BGH di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM (12/10/2024). Peluncuran ini menjadi bagian dari perayaan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024.
Insgreeb (Integrated Smart and Green Building) FT UGM menjadi bagian dari penyusun Peta Jalan BGH, yang diharapkan dapat ikut mengawal implementasi bangunan dan gedung hijau, termasuk yang ada di UGM. “Tetap mengawal operasional GIK (Gelanggang Inovasi dan Kreativitas), agar tetap green dan sustainable,” ungkap Sentagi Sesotya Utami, S.T., M.Sc., Ph.D., salah satu peneliti di INSGREEB.
Penerapan prinsip-prinsip bangunan hijau tentunya mendukung pilar pembangunan SDGs Indonesia. Keterlibatan Insgreeb ini menunjukkan komitmen UGM dalam mendukung langsung tercapainya SDGs 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mengimplementasikan kebijakan bangunan hijau diharapkan semakin kuat termasuk dengan kemitraan bersama Perguruan Tinggi. Hal ini menunjukkan kuatnya UGM dalam mendukung SDGs 17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan). Selain itu, hadirnya Kementerian Dalam Negeri dapat mempercepat adopsi kebijakan tersebut di daerah-daerah, terutama dalam hal penerapan standar bangunan hijau dan pengurangan emisi karbon yang secara tidak langsung mendukung ketercapaian SDGs 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim.
Peta Jalan Penyelenggaraan BGH ini disusun sebagai pedoman nasional dalam penerapan standar bangunan hijau yang berkelanjutan di seluruh Indonesia, bertujuan untuk mendukung upaya mitigasi perubahan iklim melalui penghematan energi di sektor bangunan. Pemerintah daerah, pengembang, dan sektor swasta memiliki pedoman dalam membangun infrastruktur yang ramah lingkungan. Selain itu, juga menjadi arahan/panduan bagi proyek-proyek pembangunan hijau yang sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Para peneliti di FT UGM berkomitmen mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui riset dan inovasi, yang meneguhkan peran penting perguruan tinggi dalam menjawab tantangan perubahan iklim melalui pengembangan teknologi dan strategi bangunan cerdas dan hijau. (Diolah ulang dari Cedsgreeb.org dan Dr. Sentagi, oleh Purwoko dengan tambahan informasi)