Senin, 17 Juni 2024 dipasang Microforest di masjid Sheikh Zayed Solo. Microforest merupakan produk hilirisasi hasil riset microalgae yang salah satunya dilaksanakan oleh peneliti dari MeTSI FT UGM, Prof. Ir Arief Budiman melalui COE Microalgae Biorenfinery.
Microforest berbentuk kapsul berwarna hijau pekat, di dalamnya terdapat microalgae yang dapat berperan setara dengan 5 pohon berusia 15 tahun. “Mikroalgae hasil inovasi Dosen MeTSI kita bantu hilirisasikan, kemarin Senin bertepatan dengan Idul Adha sudah terpasang di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo,” demikian disampaikan Leonardus Arda, Alumnus MeTSI FT UGM yang ikut memfasilitasi penerapan microalgae di Masjid Syeikh Zayed.
Microforest dapat disebut pohon cair microalgae. Berdasar keterangan dari MeTSI, mikroalga adalah mikroorganisme yang dijumpai di air tawar atau air laut. Mikroorganisme berjuta manfaat ini mampu melakukan proses fotosintesis menggunakan sinar termasuk matahari dan CO2. Selama proses fotosintesis, mikroalga menghasilkan O2 (oksigen). Pada luasan yang sama, mikroalga mampu menyerap CO2 sebanyak 25 kali dibanding tanaman lain. Karakteristik mikroalga tersebut yang menjadikan Algaerium & Algaetree mampu menyerap polutan berupa CO2 di tempat terbuka. Sekaligus memproduksi oksigen dan menjaga kualitas udara agar tetap segar.
Pemasangan pohon cair microalgae di masjid Syeikh Zayed ini menjadi bukti kerja sama antara dosen dan alumni MeTSI. Sebagai bukti meskipun sudah lulus alumni tetap berhubungan baik bahkan bekerjasama dengan para dosen. (Sumber: KR, Youtube MeTSI, Leonardus Arda/Humas FT: Purwoko)
Lebih lanjut tentang pohon cair microalgae: https://www.youtube.com/watch?v=1NYH8fVNsqY