
Perwakilan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM), Radista Saga (Mahasiswa Program Sarjana Teknik Geologi), menjadi salah satu delegasi dalam tim yang berkesempatan mempresentasikan penelitian bertajuk “Multi-Criteria Decision Analysis of Sumatra’s Development Potential for the ASEAN Power Grid South Sub-System” dalam ajang ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2025 yang diselenggarakan oleh ASEAN Centre for Energy (ACE) di Kuala Lumpur, Malaysia.
Forum yang menjadi bagian dari ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) ini merupakan salah satu agenda energi terbesar di kawasan Asia Tenggara. AEBF mempertemukan para menteri energi dari seluruh negara anggota ASEAN, pejabat tinggi pemerintah, pelaku industri, investor global, dan lembaga keuangan internasional untuk membahas arah kebijakan serta kerja sama energi lintas negara di kawasan ASEAN.
Momen penting dalam penyelenggaraan AMEM dan AEBF tahun ini ditandai dengan Ministerial Endorsement of ASEAN Energy Milestone, yang mencakup tiga agenda strategis regional: The ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation 2026–2030, The Enhanced ASEAN Power Grid Memorandum of Understanding, serta The ASEAN Framework Agreement on Petroleum Security. Ketiga inisiatif ini menjadi fondasi baru bagi integrasi energi ASEAN menuju dekade transisi energi yang lebih berkelanjutan.
Dengan tema “Sustainable Energy for ASEAN Prosperity: Innovation, Inclusivity, and Regional Cooperation”, AEBF 2025 menegaskan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mempercepat pembangunan ASEAN Power Grid (APG) dan Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP). Sejumlah perusahaan dan lembaga besar turut hadir dalam forum ini, termasuk Petronas, PLN, Tenaga Nasional Berhad (TNB), PTTEP, Asian Development Bank (ADB), dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), yang membahas arah investasi energi bersih, kebijakan ketahanan energi, serta peluang ekonomi hijau di kawasan ASEAN.
Kehadiran perwakilan FT UGM dalam forum bergengsi ini menjadi wujud kontribusi aktif akademisi muda Indonesia dalam dialog kebijakan energi kawasan serta upaya memperkuat posisi Indonesia dalam pengembangan jaringan listrik lintas batas di ASEAN. Penelitian ini berkolaborasi dengan peneliti dari Pijar Foundation, Prospera, PLN, dan Geonergis, sebagai bagian dari inisiatif bersama menuju pembangunan energi berkelanjutan dan integrasi regional yang tangguh. (Radista Saga, disunting Tim Humas FT UGM)