
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan Glycemia Breath Analyzer (Glyra), sebuah purwarupa alat deteksi dini dan pemantauan gula darah non-invasif. Inovasi ini menjawab tantangan kesehatan nasional terkait diabetes melitus yang saat ini menempatkan Indonesia di peringkat kelima dunia dengan prevalensi tinggi.
Berbeda dengan metode tes darah tusuk jari yang invasif dan menimbulkan rasa sakit, Glyra bekerja dengan mendeteksi biomarker pada embusan napas, khususnya senyawa keton seperti aseton yang muncul akibat gangguan metabolisme penderita diabetes.
Perangkat ini dilengkapi enam sensor gas canggih serta sistem kecerdasan buatan (AI) untuk mengolah data dan memastikan akurasi. Integrasi dengan Internet of Things (IoT) memungkinkan hasil pemantauan dikirim dan dipantau secara real-time melalui website khusus.
Pengembangan Glyra dilakukan oleh tim lintas fakultas UGM dalam program PKM-KC dengan dukungan pendanaan dari Belmawa Kemendikbudristek. Anggota tim antara lain Muhammad Nafal Zakin Rustanto (ketua), Nathanael Satya Saputra, Alfito Putra Parindra, Muhammad Bintang Hidayatullah Marbun, dan Mirza Evrizqo Timmerman, dengan bimbingan Dr. Eng. Ir. Igi Ardiyanto, S.T., M.Eng., IPM., SMIEEE dari Fakultas Teknik UGM.
Tim berharap alat ini dapat menjadi solusi lebih praktis, terjangkau, dan nyaman bagi masyarakat dalam skrining dini maupun pemantauan harian, serta dapat terus dikembangkan menuju tahap uji klinis.
Tulisan dan Dokumentasi oleh Tim PKM-KC Glyra
Anggota Tim:
1. Muhammad Nafal Zakin Rustanto,
2. Nathanael Satya Saputra,
3. Alfito Putra Parindra,
4. Muhammad Bintang Hidayatullah Marbun, dan
5. Mirza Evrizqo Timmerman.
Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Ir. Igi Ardiyanto, S.T., M.Eng., IPM., SMIEEE