FT-UGM. Pada tanggal 5 Juli 2024, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama PT Geo Dipa Energi (Persero) merayakan panen perdana booster cair nanosilika di Dataran Tinggi Dieng. Selain menandai pencapaian kolaboratif dalam mengembangkan teknologi ramah lingkungan, acara ini juga merupakan langkah maju dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 2 (Tanpa Kelaparan) dan 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Tim peneliti dari Pusat Penelitian Panas Bumi Fakultas Teknik UGM, yang terdiri dari Dr. Pri Utami, Dr. Ronny Martien, Dr. Wiratni, dan Dr. Ngadisih, bekerja sama dengan Herdian, S.T. dari PT Geo Dipa Energi, berhasil memproses silika dari air panas bumi menjadi booster cair bernama “Sulasih-Sulanjana”. Selain meningkatkan kesuburan tanaman dan ketahanan terhadap hama, inovasi ini juga mendukung ketahanan pangan dan praktik pertanian berkelanjutan di wilayah Dieng.
Panen perdana dilakukan di lahan perkebunan kentang di dusun Krajan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, dipimpin oleh Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof. Selo bersama Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), Yudistian Yunis, Camat Batur, Aji Piluroso, kepala-kepala desa, para petani mitra, dan tokoh masyarakat setempat. Acara dimeriahkan dengan penampilan tarian Lengger dan Wayang Cinema “Sulasih-Sulanjana,” yang disutradarai oleh Dr. Citra Aryandari dari Institut Seni Indonesia (Yogyakarta). Wayang Cinema ini mengedukasi peserta tentang pentingnya sinergi antara pengembangan energi panas bumi dan pertanian berkelanjutan.
“Dengan didukung oleh peralatan laboratorium yang dimiliki, saat ini UGM terus meneliti kandungan silika agar tidak hanya bermanfaat di bidang pertanian, namun juga industri lainnya,” ungkap Dekan FT UGM Prof. Ir. Selo. Teknologi ini sejalan dengan upaya global dalam menangani perubahan iklim dan mempromosikan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan, sesuai dengan SDGs 13.
“Kolaborasi antara peneliti UGM dan Geo Dipa dalam berbagai aspek akan terus dilakukan, khususnya dalam hal pengembangan dan pemberdayaan pupuk Sulasih-Sulanjana, agar dapat menjadi pupuk unggulan dari Dataran Tinggi Dieng,” demikian jelas Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), Yudistian Yunis. Pernyataan ini memperkuat komitmen kedua belah pihak dalam inovasi berkelanjutan yang menguntungkan masyarakat lokal.
Booster “Sulasih-Sulanjana” diharapkan dapat diaplikasikan pada berbagai tanaman hortikultura di dataran Tinggi Dieng, untuk membantu petani meningkatkan hasil pertanian mereka secara berkelanjutan. Inovasi ini mencerminkan sinergi antara sektor energi dan pertanian, serta menunjukkan potensi besar energi panas bumi sebagai sumber daya terbarukan, dan mendukung upaya global dalam menangani perubahan iklim dan ketahanan pangan. (Humas FT: Mega S)