Indonesia memiliki potensi panas bumi sangat besar dengan estimasi sumber daya mencapai 23.766 MW—atau sekitar 40% dari total potensi global. Besarnya potensi tersebut menegaskan pentingnya pengembangan inovasi dalam pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber energi terbarukan.
Sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan energi berkelanjutan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM) menjalin kerja sama riset panas bumi dengan PT Geoenergis dan Project Innerspace. Kolaborasi ini berfokus pada studi kelayakan penerapan Ground Source Heat Pump (GSHP) sebagai sistem pendingin bangunan yang hemat energi. Penandatanganan nota kesepahaman ini menjadi bagian dari peluncuran studi nasional “Future of Geothermal in Indonesia”, yang diinisiasi oleh Project Innerspace bersama Institute for Essential Services Reform (IESR), Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Purnomo Yusgiantoro Center (PYC), dan Geoenergis.
Penandatanganan kerja sama “Geothermal Heat Pump Feasibility Study” dilaksanakan pada Selasa, 2 Desember 2025, di Morissey Hotel Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Prof. Selo (Dekan FT UGM), Prof. Ali Awaludin (Wakil Dekan FT UGM), Rony Nugraha (CEO Geoenergis), dan Jackson Grimes (Director of Global Engagement, Project Innerspace). Inisiatif ini menjadi langkah awal untuk mendorong riset bersama terkait pemanfaatan panas bumi dangkal sebagai solusi pendinginan ramah lingkungan.
Ground Source Heat Pump (GSHP) atau geothermal heat pump merupakan sistem yang memanfaatkan kestabilan suhu tanah di bawah permukaan untuk menyediakan pemanasan, pendinginan, dan air panas bagi bangunan secara efisien. Teknologi ini menawarkan performa yang stabil dan konsumsi energi yang lebih rendah dibandingkan sistem pendingin konvensional.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi panel yang dipimpin oleh Dr. Pri Utami, Dosen FT UGM, mengenai peran “geothermal next generation” dalam mewujudkan transisi energi yang berkeadilan.
Melalui kemitraan ini, FT UGM mendorong hadirnya pendekatan riset yang lebih aplikatif dan inovatif dalam pemanfaatan energi panas bumi, khususnya untuk teknologi GSHP. Teknologi ini memiliki potensi besar sebagai solusi pendinginan yang hemat energi, stabil, dan ramah lingkungan yang sejalan dengan agenda transisi energi Indonesia.
