Dosen Teknik Kimia FT UGM, Hanifrahmawan Sudibyo, Ph.D., raih eAsia Grant untuk tahun 2025-2027 yang diselenggarakan oleh e-ASIA JRP. Ee-ASIA JRP merupakan inisiatif gabungan internasional multilateral antara sejumlah organisasi pendanaan publik negara-negara anggota KTT Asia Timur (EAS). Anggota EAS meliputi: 10 negara anggota ASEAN dan 8 negara tambahan (Australia, Jepang, Selandia Baru, Tiongkok, India, Korea Selatan, Rusia, AS). Tahun ini, e-ASIA Joint Research Program 13th difokuskan pada area alternative energy.
Total terdapat 29 proposal yang masuk, yang mencerminkan berbagai minat dan kolaborasi pada bidang energi alternatif. Penjurian dilakukan oleh 5 lembaga pendanaan dari 5 negara peserta.
Dr. Hanif mengajukan judul projek “Improving the Sustainability of Resource Recovery from Wet Biomass Waste: Experimentally-validated GIS-based Integrated Biorefineries for Cleaner Mobility”. Projek ini merupakan kolaborasi peneliti 4 negara. Dr. Hanif bersama Hiroshi Onoda (Professor/Dean of Graduate School of Environment and Energy Engineering, Waseda University Japan), Rovick Tarife (Instructor, Mindanao State University – Iligan Institute of Technology Philippines), dan Apanee Luengnaruemitchai (Professor, Chulalongkorn University Thailand ).
Riset Dr. Hanif dkk. bertujuan untuk meningkatkan kelayakan ekonomi dan teknis biorefinery limbah hayati basah di Asia Tenggara. Pendekatan yang dilakukan mencakup pengembangan decision-making tools berbasis data geospasial (GIS) yang divalidasi secara eksperimental untuk mengoptimalkan efisiensi biorefinery dalam mengubah limbah padat dan residu perkotaan dari sektor pertanian pangan dan pariwisata menjadi produk bernilai jual dan bermanfaat bagi lingkungan seperti biofuel, bahan pembenah tanah, dan pupuk cair.
Pada projek penelitian ini, akan dilakukan integrasi pemodelan geospasial, eksperimen konversi biokimia dan termokimia, simulasi proses, dan ekonometrika untuk mengevaluasi dan meningkatkan kelayakan sosio-tekno-ekonomi dari integrated biroefineries yang dikembangkan. Proyek ini sejalan dengan visi Indonesia dalam melakukan pengelolaan sampah berkelanjutan, realisasi bioekonomi sirkular, dan transisi energi untuk mewujudkan mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Melalui projek ini, Dr. Hanif ingin meningkatkan kontribusi keilmuannya dalam area yang lebih luas lagi. “Melalui pendanaan e-ASIA JRP ini, kami menargetkan dapat berkontribusi tidak hanya pada pengembangan keilmuan di bidang teknik kimia, namun juga pada implementasi integrated biorefineries sebagai framework dasar pemanfaatan biomass waste di Indonesia dan Asia Tenggara,” ungkapnya. (Humas FT: Purwoko/Sumber: Pengumuman Resmi e-Asia JRP 13th)