TBC merupakan salah satu penyakit mematikan, berada pada peringkat dunia kedua di atas HIV/AIDS menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2022 yang dapat menyebar secara bebas di udara (aerosol). Berdasarkan TB Global Report 2023, secara global angka penderita TBC mencapai 10,6 juta. Di Indonesia sendiri, terdapat kurang lebih 1 juta kasus TBC yang menjadikan Indonesia sebagai peringkat kedua di dunia setelah India dalam negara dengan penderita TBC terbanyak di dunia. Berbagai upaya telah dikerahkan untuk memerangi TBC, mulai dari pencegahan, pengobatan, hingga pendeteksian atau pemeriksaan.
Peka terhadap hal tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) Universitas Gadjah Mada hadir merancang inovasi pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) dengan menawarkan inovasi pemeriksaan TBC yang nirkontak serta minim bantuan tenaga ahli untuk pemeriksaan cepat (rapid).
REDaM-TBC (Rapid Early Detection and Monitoring on Tuberculosis) hadir sebagai inovasi pemeriksaan TBC yang efisien biaya dan waktu, nirkontak, minim bantuan tenaga ahli, serta akurat dan presisi. Tak berhenti di situ, REDaM-TBC juga dilengkapi sebuah alat otomasi pewarnaan dan observasi mikroskopis sampel yang mengadopsi metode Ziehl-Neelsen— dikemas dalam sebuah kit mandiri yang disertai atribut-atribut untuk proses penggunaan alat seperti: masker, sarung tangan, tabung sampel dan preparat, dan lain-lain.
Pemeriksaan juga terintegrasi dengan website REDaM-TBC sebagai wadah untuk analisis machine learning demi mencapai analisis citra yang cepat, akurat, dan presisi. Untuk itu, memungkinkan bagi pasien ataupun pengguna melakukan pemeriksaan mandiri menggunakan REDaM-TBC. Langkahnya adalah memesan kit dan mengintegrasikannya dengan website maka hasil bisa didapat.
Proses perancangan dan pembuatan prototipe berlangsung selama kurang lebih 5 bulan, sejak April hingga Agustus 2024, selama program PKM 2024 berlangsung. Tim PKM-KC REDaM-TBC dari pengembangan prototipe ini mendapatkan Juara 2 atau setara Medali Perak pada Kategori Presentasi di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dan berlangsung sejak 14—19 Oktober 2024 di Universitas Airlangga, Jawa Timur.
Harapannya, alat ini dapat dilanjutkan pengembangannya dari prototipe fungsional menjadi alat fungsional utuh. Selain itu, mereka juga berharap supaya penyempurnaan maupun penambahan fitur-fitur untuk mewujudkan alat fungsional yang lebih compact dari prototipe yang dikembangkan oleh tim yang diketuai oleh Haikal tersebut. Pun selanjutnya memiliki potensi keberlanjutan antara lain: menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan yang ada, menjadi salah satu inovasi sistem informasi tuberkulosis, dan juga turut mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) pada TBC oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Pemrakarsa REDaM-TBC, antara lain:
- Muhammad Haikal PL (Teknik Biomedis, 2023)
- Hanan Zhafirah Atsir (Teknik Biomedis, 2023)
- Dion Hibaturrahman (Teknik Elektro, 2023)
- Fahmi Irfan Faiz (Teknologi Informasi 2023)
- Casey Nathania Foekri (Fakultas Biologi 2023)