South East Asian Technical University Consortium (SEATUC) adalah sebuah konsorsium perguruan tinggi yang dibentuk pada bulan Mai 2006 oleh Shibaura Institute of Technology (Japan) bersama partner perguruan tinggi di Asia Tenggara yang terdiri atas Univeritas Gadjah Mada (Indonesia), Institut Teknologi Bandung (Indonesia), Hanoi University of Science and Technology (Vietnam), Ho Chi Minh City University of Technology (Vietnam), King Mongkut’s University of Technology Thonburi (Thailand), Suranaree University of Technology (Thailand), dan Universiti Teknologi Malaysia (Malaysia). Konsorsium ini dibentuk dengan tujuan sebagai media komunikasi antar perguruan tinggi tersebut dalam merintis berbagai bentuk kerjasama dan exchange program termasuk Hybrid Twinning Program.
Konsorsium ini secara rutin mengadakan simposium tahunan yang penyelenggaranya secara bergilir di antara anggota konsorsium. Pada tahun 2018 ini, tepatnya pada tanggal 12-13 Maret 2018, Universitas Gadjah Mada menjadi tuan rumah kegiatan SEATUC Symposium yang ke 12 yang kepanitiannya dilakukan oleh Fakultas Teknik UGM. SEATUC Symposium ke 12 ini dilaksanakan bersamaan dengan The 8th International Annual Engineering Seminar (InAES) 2018 dan bertepatan dengan kegiatan Hari Pendidikan Tinggi Teknik (HPTT) yang ke 72. SEATUC 2018 secara resmi dibuka oleh Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. selaku Rektor Universitas Gadjah Mada yang ditandai dengan pemukulan gong.
SEATUC Symposium 2018 ini mengusung tema “Engineering Education and Research for Sustainable Development” yang meliputi topik-topik keteknikan diantaranya:
- Biotechnology and Life Sciences;
- Earth Science and Geomatics;
- Engineering Education;
- Green Advanced Materials;
- Green and Smart Transportation Systems;
- Green Energy Systems;
- Hazard and Risk Management;
- Information Technology, Smart Systems, and Automation;
- Sustainable Building and Infrastructure;
- Sustainable Environment; and
- Sustainable Urban and Regional Planning & Development.
SEATUC Symposium 2018 menghadirkan dua pembicara kunci yaitu Prof. Yoshikazu Koike dengan judul presentasi “”Challenge to underwater observation system using glass sphere”” dan Assoc. Prof. Dr. Tumiran dengan judul “The New Indonesia Energy Policy 2050 and The Role of University”. Sebanyak 180 karya ilmiah dipresentasikan secara oral dalam sesi paralel yang diadakan selama dua hari. Selain menyajikan presentasi ilmiah, dalam SEATUC 2018 juga diadakan President Panel dan Streering Committee Meeting untuk memberikan kesempatan kepada pimpinan perguruan tinggi anggota konsorsium untuk mempresentasikan perguruan tinggi masing-masing dan merencanakan bentuk kerjasama di masa mendatang. Selain Rektor UGM, pada tahun ini President Panel dihadiri oleh Prof. Dr. Masahiro Inoue (Vice President of Shibaura Institute of Technology , Jepang), Assoc. Prof. Nguyen Phu Khanh (Hanoi University of Science and Technology, Vietnam), Dr. Vo Dai Nhat (Ho Chi Minh City University of Technology, Vietnam), Assoc. Prof. Dr. Mohd Ismid Md Said (Universiti Teknologi Malaysia, Malaysia), Dr. Atikorn Wongsatanawarid (King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand). Sebagai bagian dari agenda simposium, seluruh peserta simposium diundang untuk menghadiri gala dinner yang diadakan di Fakultas Teknik UGM yang menyajikan berbagai kesenian tradisional dan hiburan.