Sariyanto, biasa dipanggil Pak Yanto, atau pernah populer dengan sebutan Pak RT. Selain bekerja di Teknik Geologi, Pak Yanto juga masih menjadi Ketua RT di kampungnya. Jabatan yang tidak semua orang mau dan mampu memangkunya. Pak Yanto menjalaninya dalam tiga periode. Periode ketiganya berakhir Oktober 2024.
Pak Yanto bekerja di Teknik Geologi sejak 5 Januari 2005 sebagai penjaga gedung. Empat tahun kemudian, 1 Oktober 2009 berpindah pada jabatan teknisi laboratorium. Saat ini, sejak 1 April 2011 sebagai laboran di laboratorium Geologi Optik. Sehari-hari pulang pergi bekerja dari tempat tinggalnya, Dusun Biru kelurahan Trihanggo Kapanewon Gamping Kabupaten Sleman DIY.
Selain sebagai ASN di kampus, Pak Yanto juga bertani. Sebagai ASN yang harus bekerja dalam 5 hari kerja, untuk bertani harus meluangkan waktu di hari Sabtu dan Minggu. Bertani sejak November 2022, Pak Yanto didorong oleh keinginan memanfaatan lahan dan menyalurkan salah satu hobinya, yaitu bercocok tanam. “Juga sebagai ajang silaturahmi dan bersosial di lingkungan masyarakat,” tambahnya.
Sebidang tanah di mBulak Nganjir, Sleman dia garap bersama istrinya. Tanah berupa sawah itu ditanami berbagai jenis tanaman produktif, mulai dari padi, ketela pohon, kacang prol, dan cabai.
“Bertani itu asyik dan baik, petani selalu menggantungkan nasib hidupnya dari rejeki yang diberikan oleh Tuhan,” ungkapnya. “Dalam bertani saya banyak diilhami oleh petuah “nandur apa sing dipangan lan mangan apa sik ditandur,” jelasnya. Hasil bertaninya dimanfaatkan untuk swasembada pangan keluarga, dan sebagian untuk dijual. (Sarianto/ditulis oleh Purwoko)