Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Dalam ajang Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) XVIII Tahun 2025, Tim GMAC berhasil meraih Medali Emas pada Divisi Pemrograman atau Competitive Programming (CP). Capaian ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dalam 18 tahun penyelenggaraan GEMASTIK, UGM berhasil meraih emas pada Divisi Pemrograman.
Tim GMAC terdiri atas tiga mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, yaitu Rama Sulaiman (2022), Daniel Anantadhirya (2022), dan Polikarpus Arya (2023). Mereka berhasil menyingkirkan sekitar 250 tim dari seluruh Indonesia. Pada babak penyisihan nasional, GMAC mengamankan posisi peringkat dua, sebelum akhirnya menuntaskan babak final dengan gemilang.
Kunci Kemenangan: Menempa Jam Terbang di Tengah Padatnya Hari
Prestasi tersebut merupakan buah dari proses panjang yang tidak terbangun dalam semalam. Tahun sebelumnya, GMAC membawa pulang medali perunggu—capaian yang menjadi titik refleksi sekaligus penanda bahwa masih ada ruang untuk naik level. “Tahun lalu kami peringkat tiga dan itu juga merupakan medali pertama UGM di bidang pemrograman Gemastik,” ujar Ananta (5/11/2025).
Salah satu kunci penguatan kapasitas tim adalah konsistensi dalam menambah jam terbang. Menariknya, Tim GMAC menggunakan lomba demi lomba sebagai sarana latihan mereka. Ananta menyebutkan, bahwa dalam rentang dua tahun terakhir mereka telah mengikuti lebih dari 30 kompetisi.
“Selain kuliah, kami kadang satu hari bisa ada 2–3 lomba yang jadwalnya tabrakan,” ungkap Rama (5/11/2025).
Rangkaian proses intensif tersebut memberi mereka paparan berulang pada variasi bentuk soal, tekanan waktu, serta strategi eksekusi yang efektif. Menjelang final GEMASTIK XVIII, tim juga memperoleh dukungan institusi melalui enam sesi pelatihan resmi yang diselenggarakan oleh UGM. Kolaborasi antara pengalaman kompetitif, pembinaan kelembagaan, dan manajemen waktu akademik yang matang menjadi fondasi penting yang mengantar GMAC pada puncak prestasi tahun ini.
Strategi dan Sinergi: Tiga Otak, Satu Ritme, Menaklukkan Logika dan Waktu
Sinergi antaranggota menjadi kekuatan utama tim. Pembagian peran dilakukan secara jelas namun tetap fleksibel: Rama kerap menjadi motor pada soal-soal dengan kompleksitas matematika tinggi, sementara Ananta dan Arya berfokus pada implementasi solusi ke dalam program. Meski demikian, ketiganya tetap siap saling menggantikan ketika dibutuhkan.
“Kadang ada soal cuma Rama yang bisa ngerjain karena matematikanya berat banget, tapi harus diimplementasikan sama kami berdua,” cerita Arya (5/11/2025).
Dalam CP, ketepatan strategi tidak hanya bergantung pada kemampuan memecahkan soal, tetapi juga membaca situasi. Scoreboard menjadi alat penting untuk memetakan tingkat kesulitan soal dan strategi tim lain, meski di sisi lain berpotensi menambah tekanan. “Justru dari situ bisa kelihatan soal mana yang gampang, kalau banyak tim cepat menyelesaikan satu soal, berarti mudah,” jelas Arya (5/11/2025).
Keputusan-keputusan cepat berbasis kepercayaan menjadi penentu, terutama menjelang akhir lomba ketika waktu tersisa semakin sempit. “Di akhir sempat ada soal yang Arya itu ragu-ragu, tetapi kita percaya kalau jawaban dia benar. Ternyata memang benar,” kenang Ananta (5/11/2025).
Bukan Sekadar Medali: Tiga Hikmah yang Pulang Bersama Mereka
Babak final mempertemukan 20 tim terbaik Indonesia dalam lima jam yang penuh dinamika. Satu jam terakhir, scoreboard “dibekukan”, sehingga peserta tidak lagi mengetahui posisi mereka. Saat scoreboard terkunci, GMAC berada pada peringkat empat—situasi yang memicu ketegangan. Namun mereka memilih untuk tetap fokus dan menuntaskan 10 soal hingga detik terakhir.
Hasil akhir menjadi kejutan menyenangkan, GMAC resmi dinyatakan sebagai peraih medali emas untuk Divisi Pemrograman GEMASTIK XVIII. Bagi ketiga anggota, kemenangan ini tidak hanya soal podium. Ada tiga pelajaran penting yang mereka bawa pulang tahun ini: pertama, berpikir lebih jauh sebelum menulis kode karena tidak semua soal sulit harus diselesaikan dengan solusi kompleks; kedua, manajemen waktu menjadi penentu ritme tim dalam bertahan atau beralih strategi; dan ketiga, kepercayaan antaranggota adalah fondasi yang menjaga stabilitas emosi di tengah ketidakpastian.
Ketika diminta merangkum pengalaman GEMASTIK tahun ini dalam satu kata, ketiganya memberikan jawaban yang mencerminkan rasa puas setelah proses panjang: Ananta menyebutnya “asyik”, Rama memilih “memorable”, dan Arya memilih “mantap” sebagai penutup perjalanannya.
Sumber: Wawancara Langsung dengan Tim GMAC
Tim GMAC:
1. Rama Sulaiman (2022)
2. Daniel Anantadhirya (2022)
3. Polikarpus Arya (2023)
Penulis: Radaeva E
Dokumentasi: Tim GMAC

