Petani di Nawungan, Selopamioro, Imogiri, Bantul-Yogyakarta tengah bertransisi dari pertanian konvensional ke sistem pertanian ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian agroekologi dan menghadapi dampak perubahan iklim seperti cuaca ekstrem dan kekeringan. Salah satu hasil unggulan dari upaya ini adalah bawang merah “Glowing” (Gede, Lebih Original & Berwawasan Lingkungan), yang dibudidayakan secara semi-organik. Selain menjaga ekosistem, produk ini juga menjadi daya tarik utama dalam pengembangan agrowisata di kawasan tersebut, yang selaras dengan tujuan SDGs, terutama poin 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) dan poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Fakultas Teknik UGM dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat Kolaboratif 2024 melakukan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Kemitraan untuk Mendukung Pengembangan Kawasan Agrowisata Berbasis Ekonomi Sirkuler di Nawungan. Program ini merupakan program pengabdian yang diusung oleh Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan bersama Departemen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, dan diketuai Sri Tuntung Pandangwati. Pendampingan pengembangan kawasan agrowisata di Nawungan sudah berjalan selama 3 tahun. Diawali dengan penyusunan Masterplan Kawasan Agrowisata yang dilakukan dengan pendekatan partisipatif pada tahun 2022. Dilanjutkan dengan pengembangan infrastruktur hijau persampahan dan capacity building bagi warga calon pengelola kegiatan Agrowisata di tahun 2023.
Pada tahun 2024 ini, tim dosen dan para praktisi (dari Desa Wisata Nglanggeran dan Desa Wisata Tinalah) mendampingi masyarakat Nawungan untuk menyusun rencana paket wisata dan strategi pemasaran digital secara mandiri. Selain itu, masyarakat juga dilatih untuk membuat konten video profil desa. Kegiatan tahun ini ditutup dengan penyelenggaraan uji coba paket wisata “One Day Trip”. Pada acara ini warga Nawungan secara mandiri belajar praktik menjalankan kegiatan wisata.
Evi selaku pengelola kawasan agrowisata, menjelaskan bahwa tiga paket wisata yang ditawarkan meliputi eksplorasi lahan pertanian bawang merah, pertunjukan kesenian lokal, dan wisata perkebunan buah musiman seperti durian, yang semuanya diakhiri dengan kunjungan ke UMKM lokal. Dengan dukungan pelatihan dan workshop dari UGM, kawasan ini diharapkan dapat terintegrasi dengan destinasi wisata sekitar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat serta mendukung pencapaian tujuan SDGs di tingkat lokal.