Gedung SGLC UGM merupakan green building bersertifikat platinum yang menggunakan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi listriknya. Penggunaan panel surya ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait bauran energi menuju energi baru terbarukan. Energi listrik yang digunakan di Indonesia sebagian besar masih berasal dari pembakaran batu bara di PLTU.
Batu bara merupakan sumber daya alam tak terbarukan dengan proses pengolahan yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Untuk menyelamatkan kelestarian lingkungan, pemerintah berupaya untuk perlahan mencari penggantinya, salah satunya menggunakan panel surya. Upaya ini juga mendukung program pemerintah untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Panel surya di gedung SGLC memiliki kapasitas 164,112 ampere yang dioperasikan 06.00-16.00. Listrik yang dihasilkan langsung digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik gedung SGLC sebelah utara. Saat ini, kapasitas panel surya hanya mampu memenuhi sekitar 13% dari seluruh kebutuhan listrik gedung SGLC. Oleh karena itu, kapasitas panel surya di gedung ini diharapkan dapat bertambah seiring berjalannya waktu sehingga bisa mencapai kemandirian energi.
Pemakaian panel surya ini juga harus dibarengi dengan perawatan yang rutin. Perawatan yang dilakukan yaitu membersihkannya dengan air mengalir satu bulan sekali untuk menjaganya dari kotoran dan lumut yang menghambat kinerja panel surya. Selain itu, perawatan yang baik juga akan menjaga fungsi alat hingga umur rencana penggunaannya.
(HUMAS FT)