Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) bersama masyarakat Dusun Talunombo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, mengadakan acara Peletakan Batu Pertama “Pedukuhan Binaan KATGAMA” pada Minggu, 18 Februari 2024.
Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Teknik Prof. Ir. Selo, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Ir. Ali Awaludin, Ph.D., Ketua KATGAMA Ir. Agus Priyatno, pemrakarsa balai bambu Prof. Eugenius Pradipto, Lurah Sidomulyo Bapak Suprijanto, beserta perwakilan mahasiswa dan masyarakat setempat.
“Fakultas Teknik sangat ingin berkontribusi di sekeliling kampus UGM. Oleh karena itu, kami bersama KATGAMA berusaha untuk mewujudkan suatu tempat yang kita sebut sebagai ‘Balai Bambu’ yang sekaligus akan bersinergi dengan kegiatan KKN. Ini merupakan bentuk upaya kita untuk bisa lebih banyak berkontribusi kepada masyarakat sekitar. Kami berharap kegiatan di sini bisa berkelanjutan dan Fakultas Teknik bisa mendampingi tempat ini untuk bisa terus berkembang di masa mendatang,” jelas Dekan.
Peletakan batu pertama ini menandai mulai dibangunnya Pedukuhan Binaan KATGAMA yang bertempat di area wisata alam Talunombo atau Puspo Ardi. Menurut Prof. Pradipto, area dengan luas sekitar 7 x 7 meter ini nantinya akan difungsikan sebagai titik temu kegiatan warga, seperti pertunjukan ataupun kegiatan-kegiatan perkumpulan lainnya. Tidak hanya itu, dengan adanya pemandangan indah yang ada di daerah tersebut, diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam di sana.
Balai Bambu, sebagai ikon utama di Pedukuhan Binaan KATGAMA ini secara konsep arsitektur dan kewilayahan berfokus pada pemanfaatan bambu dan keberlanjutan kelestarian lingkungan. Pembangunan Balai Bambu ini mengusahakan agar seluruh bahan konstruksinya berasal dari bambu. Selain karena nilai estetikanya, bambu juga dipilih karena memiliki ketahanan dalam konstruksi dan tentunya ramah lingkungan.
Dalam pengembangannya, Pedukuhan Binaan KATGAMA ini sangat menjunjung kolaborasi dengan warga setempat dan mendorong kekayaan sumber daya alam setempat untuk digunakan sebagai bahan konstruksinya. Fakultas Teknik dan KATGAMA juga selalu menitikberatkan pembangunan ini sebagai kegiatan “bina dusun” yang melibatkan seluruh komponen masyarakat melalui transfer knowledge dari interaksi antara warga dengan sivitas FT UGM. Pembangunan ini juga ditujukan sebagai media yang dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat yang dibangun, dipelihara, dan dikembangkan oleh masyarakat itu sendiri.
“Semoga apa yang sudah dipelajari di universitas bisa ditularkan kepada masyarakat agar bisa bersama-sama maju menjadi lebih baik.” ungkap Prof. Pradipto. (Salsabila A. A.)