Tim UGM berhasil menjadi juara 2, setelah berkompetisi dengan 5 universitas lain pada babak final Lomba Business Plan Competition CONFEST (Creative Entrepreneurs Economic Festival) 2024 yang diselenggarakan oleh UIN Raden Fatah Palembang pada 1 s.d. 3 Maret 2024 dengan tema “Standing Out Innovation Business In Digital Era”.
Lomba ini diinisiasi oleh Badan Semi Otonom (BSO) Lembaga Akuntansi dan Bisnis Syariah (LAB Syariah) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Fatah, Palembang. Perlombaan ini diikuti oleh mahasiswa Perguruan Tinggi Nasional (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) seluruh Indonesia dengan 6 tim finalis babak akhir meliputi UGM, IPB, UDAYANA, UNY, UNSRI, dan Universitas Kadiri.
Tim UGM beranggotakan Syahrial Syarif Amri (Teknik Biomedis), Rakha Faiq Muyassar (Teknik Industri), dan Ratri Dwiyanti (Akuntansi/Fakultas Ekonomika dan Bisnis). Tim Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara 2, dengan karya “SEBRICK (Sustainable Environment Brick)”.
SEBRICK(Sustainable Enviromental Brick) merupakan produk inovasi bisnis batako ramah lingkungan dari sampah plastik, yang didasari oleh kekhawatiran atas persoalan sampah di TPS Piyungan, terutama sampah plastik. Saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua dunia sebagai penyumbang sampah plastik dan ini akan terus meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk.
Perlu adanya perhatian dan pengelolaan yang serius pada sampah plastik ini, terutama sifatnya yang sulit terurai (non-biodegradable). Oleh karena itu, dibuat inovasi Sebrick sebagai solusi atas permasalahan sampah plastik sekaligus menjadikan hal yang sebelumnya tidak bernilai ekonomi menjadi produk yang bernilai jual tinggi melalui perencanaan bisnis yang matang.
Pembuatan batako dimulai dengan proses pengumpulan dan pembersihan bahan baku, pelelehan plastik sekaligus pencampuran bahan pendukung, pencetakan batako, dan diakhiri dengan pendinginan batako plastik. Setiap proses yang ada harus diperhatikan dengan benar karena dapat menentukan kualitas akhir yang akan didapatkan. Harapannya melalui ide bisnis ini dapat mengatasi permasalahan terkait sampah yang ada di Yogyakarta dan menyadarkan masyarakat bahwa sampah plastik yang selama ini dianggap tidak memiliki nilai jual dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan lingkungan.
Harapannya melalui ide bisnis ini dapat mengatasi permasalahan terkait sampah yang ada di Yogyakarta dan menyadarkan masyarakat bahwa sampah plastik yang selama ini dianggap tidak memiliki nilai jual dapat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan lingkungan. Inovasi ini juga bagian dari dukungan pada pembangunan berkelanjutan (SDGs), utamanya terkait inovasi, ekosistem daratan, dan industri. (Tim Sebric/Review: Purwoko)